Masjid Abu Bakar dan Masjid Ali bin Abi Thalib di Madinah (Hari ke-606)
Wisata religi penulis selama di kota Madinah, saat melaksanakan Haji tahun 2016 silam adalah mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan perkembangan Islam, salah satunya adalah mengunjungi masjid‐masjid tua dan bersejarah di sekitar kota Madinah, yaitu mengunjungi Masjid Abu Bakar dan Masjid Ali bin Abi Thalib yang letaknya tidak jauh dari Masjid Nabawi, Selain kedua Masjid bersejarah tersebut masih ada juga Masjid Umar Bin Khattab dan Masjid Usman bin Affan, tapi karena keterbatasan waktunya maka hanya dua masjid ini yang penulis kunjungi bersama rombongan jamaah haji KBIH Bryan Makkah Surabaya .
Masjid Abu Bakar Siddiq R.A.merupakan salah satu dari tiga masjid tua bersejarah di barat daya (sebelah timur bagian selatan) Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini berjejer dengan Masjid Ghamama dan Masjid Ali. Hanya terpaut sekitar 40 meter dari Masjid Ghamama dan merupakan salah satu masjid yang kemungkinan besar akan turut dirobohkan oleh pemerintah Saudi Arabia dalam rangka perluasan masjid Nabawi dalam waktu dekat ini.
Ada dua versi tentang latar belakang sejarah Masjid Abu Bakar, versi pertama menyebutkan bahwa di lokasi masjid ini, Khalifah Abu Bakar Siddiq semasa hidupnya pernah menyelenggarakan shalat Hari Raya bersama Rasululah dan muslim terdahulu. Versi kedua menyebutkan bahwa di lokasi masjid ini berdiri dulunya merupakan rumah kediaman Abu Bakar Siddiq.
Karena latar belakang sejarah tersebutlah, masjid ini dibangun di lokasi ini. lokasinya berdiri pun hanya terpaut sekitar 335 meter dari Masjid Nabawi. Khalifah Umar Bin Abdul Aziz sekitar tahun ke 50H kemudian dibangun ulang dalam bentuknya sekarang oleh Sultan Mahmud Khan al‐Utsmani (Sultan Mahmud II, wafat tahun 1255 H/ 1839 M), dan direnovasi oleh Raja Fahd tahun 1411 H tanpa mengubah bentuk aslinya. Luas Masjid Abu Bakar berukuran 19.5 x 15 meter persegi.
Masjid Ali bin Abi Thalib terletak di sebelah Barat Masjid Nabawi, sekitar 290 meter dan sekitar 122 meter dari masjid Ghomamah. Menurut riwayat, Nabi pernah shalat Ied di tempat ini. Dr. Muhammad Ilyas Abdul Gani dalam buku Sejarah Madinah Munawarah menyatakan renovasi dilakukan oleh Raja Fahd pada tahun 1411 H, sehingga luasnya mencapai 682 m2 dengan menara setinggi 26 meter. Jika diperhatikan, menara Masjid Alibin Abi Thalib serupa dengan menara Masjid Umar bin Khattab. Saat ini masjid ini dipagar tinggi sehingga tidak bisa dimasuki dan di dalamnya terdapat beberapa pohon kurma yang asri. Karena waktu kunjungan pagi hari jamaah hanya sempat melihat dari luar sambil foto‐foto di luarnya.
Berwisata mengunjungi Masjid dan tempat bersejarah lainya menjadikan kita bisa mengenal kisah perjuangan dan pengorbanan para sahabat terbaik Rasulullah SAW yang juga menjadi Khalifah setlah Rasulullah SAW wafat.
Semoga kita diberikan kesempatan untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah dan bisa mengunjungi masjid‐masjid bersejarah di kota Madinah selain Masjid Nabawi, insya Allah.
Anda ingin mendapatkan kisah lengkap perjalanan penulis saat melaksanakan Ibadah Haji? silahkan dapatkan bukunya dengan judul Pak Guru Menjadi Tamu Allah, yang berminat bisa kontak melalui WA di nomor 082233554444, tersedia juga puluhan buku karya lainnya.
Istanaku, 11 September 2021 (Hari ke-606)

Masjid Ali bin Abi Thalib di kota Madinah

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Subhanallah....wisata religi penuh makna dan ilmu..semoga berkesempatan Pak Haji
Barokallahu fiiki Bu Agustin, insyaallah kita akan kembali ke sana atas izin dan panggilan Allah SWT, semoga dimudahkan
Kereeen reportasenya, Bunda. Salam literasi
Barokallahu fiik Pak Dede Saroni
Makasih ulasannya, Pak Haji. Jadi nambah wawasan.
Barokallah Bu Ernasari, salam sehat dan sukses selalu
masyaa Allah, semoga dusampaikan lagi ke Mekkah Madinah, sukses selalu pak Haji
Aamiin YRA, Insyaallah
Subhanallah.....mudahan tahun depan sudah kembali terbuka jln menuju baitullah, salam sukses pak
Barokallah Bu Amel Yasin,
Mashaa Allah. Sehat dan sukses selalu pak
Barokallahu fiik, salam sehat dan sukses selalu
Keren sekali reportasenya, Pak. Salam literasi
Alhamdulillah bisa berbagi pengalaman Bunda, salam sehat dan sukses selalu
Alhamdulillah membuat termotivasi untuk berangkat ke Baitullah, terima kasih Pak Haji. Semoga berkah
Alhamdulillah Aamiin, insyallah bisa berangkat lagi
Pak Guru Menjadi Tamu Allah, saya tertarik bukunya,,reportase yang sangat bermakna,semoga sehat selalu
Monggo kontak ke WA saya Pak Rahmat di 082233554444, ditunggu, Barokallahu fiik