Ahmad Tirmiji

Mengajar tidak hanya dengan lisan, juga dengan tulisan. Goresan tinta yang akan mengajari kita akan suatu hal....

Selengkapnya
Navigasi Web

SAHABAT ANDI

SAHABAT ANDI

Pagi hari yang cerah Andi seperti biasanya beraktivitas, bersiap-siap untuk pergi ke sekolah bersama ayahnya. Andi biasa menungu Ayahnya yang sedang sarapan pagi. “sabar ya nak, sebentar lagi Ayah selesai sarapannya”, Ayah Andi meyakinkannya. Tak lama selesai sarapan mereka langsung bersiap-siap menuju ke mobil yang biasa mereka pakai untuk menuju ke sekolah dan ke kantor. Sekolah Andi tidak terlalu jauh dari kantor Ayahnya sehingga tidak butuh waktu lama mereka sampai.

Sesampai disekolah Andi seperti biasa menunggu sahabatnya didepan gerbang Sekolah. sahabat Andi adalah merupakan siswa yang sangat istimewa bagi Andi. dia pintar, rajin dan penuh semangat. Itulah menurutnya jika bersahabat dengannya pasti akan merasa lebih semangat lagi dalam belajar dan aktif dalam setiap kegiatan Pengembangan diri. tidak hanya itu, Andi juga merasa bahwa Reza adalah sabahat yang sempurna baginya.

Setibanya Reza digerbang sekolah, sontak Andi merangkul dan menyalaminya. “Rez..tumben agak lama” kata Andi. Reza hanya tersenyum sederhana. “Yu masuk”. Bel berbunyi… mereka bersiap untuk belajar Bersama sahabat yang lainnya.

“Rez.. kamu masih ingat gak, soal materi yang diajarkan pak Somad kemaren?”

“ohh.. itu sih aku sudah faham betul materinya”

“ya sudah.. tolong ajarin aku ya…? Soalnya aku masih belum faham betul materi yang diberikan pak Somad”

“Oke… gmn kalo nanti sore kita belajar Bersama? Aku tunggu dirumahku ya?”

“siap Boss..”.

Mereka belajar dengan semangat dan penuh percaya diri didalam kelas, serta berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk memahaminya sampai jam belajar berakhir.

Selepas Jam sekolah berakhir mereka langsung saling mengingatkan satu sama lain.

“ jangan lupa rez..aku kerumahmu nanti sore ya?”

“Iya.. aku tunggu ya..”. bye...

Sorepun tiba..

Sore ini tidak seperti biasanya, gerimis kecil tiba-tiba berjatuhan dari langit seakan-akan tak pernah berhenti. Ini semua tentu membuat hati dan pikiran Andi gelisah. Andi sudah berjanji akan datang menemui sahabatnya untuk belajar bersama dirumahnya. tapi andi tetap menunggu dengan sabar sampai gerimis benar-benar berhenti berjatuhan. Tak lama Andi merasa ngantuk yang sangat berat dia rasakan, dan akhirnya Andi pun tertidur.

Bersambung....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post