Ahmad Zaki Mubarok

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

KEBENCIAN MERUSAK PERSAUDARAAN

Sementara ini banyak manusia yang tengah dilanda kebencian, merekapun punya alasan sendiri-sendiri mengapa sampai kebencian meluap ruah sampai dibibir perbukitan. Bila ditelisik dapatlah ditarik benang merah bahwasanya hadirnya kebencian dimulai dari perbedaan dalam memaknai persatuan. Persatuan adalah merupakan salah satu bentuk dalam mempererat persaudaraan. Sungguh sangat disayangkan ketika persaudaraan ternodai oleh setitik kebencian yang seharusnya dihindari sejauh mungkin dengan cara memupuk rasa kasih sayang kepada saudara atau kawan.

Maka menjaga merpakan sebuah kewajiban, jangan sampai terasuki kebencian apalagi kebencian terhadap seseorang tanpa sebuah alasan yang jelas, dimana yang dibenci tidak pernah sama sekali menghina, merendahkan dengan sengaja. Dalam ajaran agama manapun apabila seseorang telah meminta maaf maka harus memaafkan kesalahan orang tersebut. jika seseorang telah melakukan kesalahan meskipun orang tersebut tidak meminta maaf tanpa sepengetahuan orang tersebut diam-diam memaafkannya itu merupakan bentuk salah satu sikap kesalehan pribadi, jangan kemudian malah sebaliknya justru membenci dengan tanpa berpenghabisan.

Kebencian apabila terus menerus dipelihara maka akan muncul rasa tidak senang saat menyaksikan orang tersebut mendapat anugerah atau kebahagiaan bahkan akan diri ini merasa bahagia disaat melihat orang lain sedang sakit atau tertimpa musibah. Rasa tersebut juga akan ada pada orang yang tidak mempunyai masalah atau tidak memusuhinya itu karena kebencian merasuki dan menghimpun kekuatan dengan terus mengajak teman-temannya bersemayam dijiwa.

Jika kebencian telah tertanam pada seseorang maka yang didapat adalah perpecahan. Jiwa tak akan pernah bisa bersatu dengan raga, sehingga senantiasa diliputi emosi ke-ego-annya dan saat itulah mereka dikuasai oleh dendam serta gengsi, kesombongan.

Dan apabila gengsi dan kibir ini telah menguasai, kegelapan nyata akan menyelimuti aura. Dan perlu diingat, iblis saja takluk dan tunduk pada sifat kibir. Bagaimana dengan manusia bila sifat kibir telah merasukinya?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post