Ahmad Su'aidi

Setiap Kebaikan BALASANNYA hanyalah kebaikan. [email protected]...

Selengkapnya
Navigasi Web

R-06-TIGA (3) PERILAKU HIDUP BAHAGIA

Al-Quran menegaskan secara jelas bahwa “Allah SWT menjamin rizki setiap makhluq”. Juga “Allah SWT memberikan rizki kepada orang-orang yang dikehendakinya tanpa batas”. Namun juga dijelaskan bahwa “jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi”. Untuk itu, sebagai manusia yang diberi hawa nafsu & akal harus mengendalikan diri agar tidak terjerumus pada hidup berlebih-lebihan, karena Allah bisa saja mengambil rizki yang diamanahkan kepada kita yang membuat kita kemudian menjadi berkekurangan. Tiga hal berikut dapat kita gunakan untuk mengendalikan diri agar hidup cukup dan bahagia diantar banyak cara lainnya:

Pertama, miliki barang sesuai yang diperlukan; Keinginan untuk memiliki sesuatu selalu ada pada diri manusia, baik yang mampu maupun tidak mampu membelinya. Bahkan beberapa akan mencari cara untuk memampukan diri dengan mengorbankan kepentingan yang lain atau menyiksa diri melalui berhutang. Jikalau hal itu dilakukan untuk sesuatu yang sangat penting tidak mengapa, namun terkadang kita berlebihan untuk hal yang tidak penting. Pada saat punya kemampuan segalanya dibeli, giliran pada saat sulit segalanya dijual. Berhemat adalah perilaku yang baik dan Insya Allah diridhoi Allah SWT.

Kedua, berperilaku dan bicara secukupnya; Segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Tetapi jangan kemudian kita berfikir untuk tidak berlebihan dalam beribadah; karena dosa kita terlalu banyak dan belum setimpal dengan ibadah sebagai sarana taubat kita kepada-Nya. Bahkan ibadah kita saja bisa menjadi dosa, misalnya: sembari kita puasa, kita juga memperolok yang tidak puasa dan merasa dirinyalah yang taat kepada-Nya, dan masih banyak contoh lainnya. Penulis juga banyak mengalami hal itu. Untuk itu berperilakulah dalam ibadah maupun aktifitas hidup biasa saja, dan bicaralah secukupnya jika diperlukan agar tidak menyakiti orang lain atau melebar menjadi sebuah kebohongan.

Ketiga, berpenampilan tidak berlebihan; Perkembangan tren mode di sekitar kita sering menggelitik nafsu untuk mengikutinya dan berusaha untuk melebihi yang lain. Sayangnya itu terjadi tidak untuk urusan ibadah. Seperti yang saya alami; saya keluar rumah parfum harus mahal, tapi untuk ke masjid tidak; saya kerja pakai baju rapi, tapi untuk ibadah?. Baju untuk hajatan sekali pakai langsung dicuci, tetapi mukena belum tentu satu bulan sekali. Tentu tidak semua orang demikian. Mari kita berusaha tampil lebih baik untuk-Nya. Semoga Allah SWT melindungi kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post