Kebahagiaan, penderitaan, rasa cinta, dan kebencian dalam kehidupan kita jangan sampai membuat kita larut dan menjadikan kita tidak dapat menikmati kehidupan yang sementara ini. Yang terbaik adalah menikmati apa yang sekarang ada, memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan melakukan yang terbaik. Tiga kesadaran ini, mungkin akan membuat kita dekat dengan-Nya dan bernafas lega setiap harinya:

Pertama; pada waktunya kita akan mati; manusia tidak pernah mengetahui jatah umur yang diberikan oleh Allah SWT. Kita seringkali takut kematian akibat penyakit, kecelakaan, kelaparan, kejahatan dan lain-lain. Kita tidak takut karena belum menyiapkan bekal akhirat jika suatu saat kematian datang. Kita takut pada penyebab kematian, bukan pada amal sebagai penghantar dan teman kematian; sementara setiap saat kita selalu berdoa untuk husnul khotimah. Mari kita merenung, apakah yang kita lakukan selaras dengan doa husnul khotimah. Untuk itu mari bersama-sama berusaha untuk memperbaiki amal ibadah kita (terlebih saya/penulis). Sudah pasti kita tidak akan sempurna, tetapi kita yakin, setiap amal sekecil apapun dicatat Allah SWT.

Kedua, pada waktunya segala kelebihan tak akan kita miliki; Ilmu, harta, keluarga, kekuasaan dan segala yang kita miliki selama dimuka bumi ini adalah milik Allah yang diamanahkan kepada kita untuk digunakan sebaik-baiknya, dan dimanfaatkan di jalan Allah SWT. Jangankan karena kematian, kita masih hidup pun semua bisa hilang dalam sesaat; harta habis kena bencana atau kejahatan, kekuasaan hilang karena ketahuan curang, ilmu hilang (tidak jelas) karena pikun, keluarga bahagia berantakan karena pertengkaran, dan lain-lain. Mari kita biasakan hidup cukup, selebihnya mari kita cari dan salurkan kepada yang berhak sebagai amal jariyah.

Ketiga, pada waktunya kita akan tahu catatan hidup kita; setiap hari Allah SWT dekat dengan kita, mengawasi kita dan melindungi kita. Setiap saat malaikan Rakib dan Atid mencatat amal perbuatan kita, baik yang tampak maupun yang tidak tampak; baik niat yang sudah dijalankan maupun niat yang masih tersimpan (baik atau buruk). Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari-Nya. Semua jelas, nyata dan masing-masing diri dan organ tubuh kita akan bersaksi, juga makhluk lainnya akan bersaksi atas semua yang kita lakukan. Indahnya…. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Ghofur dan akan mengampuni hambanya yang mau bertaubat dengan sungguh-sungguh (lihat catatan H#7 Ramadhan).