Aida Fitria, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Betapa Malunya Aku

Betapa Malunya Aku

Ini kisahku ketika di bangku SLTA dulu. Ketika itu, cuaca agak dingin, sehingga aku kembali bermalas-malasan setelah menunaikan shalat subuh. Entah sudah berapa lama aku tertidur, tiba-tiba aku terbangun ketika matahari memancar melalui ventilasi kamarku. Buru-buru aku bangun, dan berlari kecil ke luar kamar. Sedikit menggerutu aku segara mengambil handuk, hendak bergegas mandi. "Lho, kok cepat mandinya, Mira!", tegur ibu waktu berpapasan di dekat kamar mandi. Aku tak menghiraukan teguran ibu, dalam hati aku mendumel, "Ibu sih, kenapa aku nggak dibangunkan dari tadi". Gerutuku kesal sambil terus melangkah ke kamar mandi. Secepat kilat, selesai mandi, langsung kupakai seragam paskibra kebanggaanku. Ya, hari ini kan tugasku jadi pemimpin upacara di sekolah. Sebagai anggota paskibra, kami secara bergantian ditugaskan sebagai pelaksana upacara bendera setiap hari Senin pagi. Jadi kebanggaan tersendiri bagi kami, dapat menunjukkan kepiawaian sebagai anggota paskibra di depan guru dan adik-adik kelas di sekolah. Aku keluar kamar dengan pakaian paskibra lengkap, di ruang tengah kulihat ayah, ibu dan kedua adikku. Mereka semua serentak melihat ke arahku, seakan menyimpan sejuta tanya. "Lho, Mira, mau kemana?", tanya ibu lagi. "Sudahlah, Bu, aku sudah terlambat," kataku sambil memasang sepatu dan segera meraih kontok motor. "Mira, bukankah sekarang..", "Aku pergi dulu,Bu, Ayah," kataku memotong pertanyaan ibu. Kulihat ada tatapan heran dari mata mereka. Tapi aku tak memberi kesempatan mereka untuk bertanya. Segera kumasukkan kunci motor, tancap gas menuju sekolah. Dalam hati aku serasa mau terbang. Ingin segera sampai ke sekolah. Kecemasan semakin membuncah di dadaku manakala jalanan kulihat sudah sepi. Tak satupun orang mengenakan pakaian sekolah atau pakaian dinas lainnya yang kujumpai. Aku semakin cemas, Ya, Tuhan, aku terlambat, bagaimana malunya aku nanti, di depan adik-adik kelas dan guru-guru. Terbayang olehku tatapan sinis dan olokan teman sekelasku nanti. Aku mempercepat laju motorku. Sementara itu, handpone di saku celanaku berdering lagi. Entah sudah ke berapa kali semenjak aku berangkat tadi. Oh, ini pasti panggilan dari Wendi, si ketua kelas yang selalu bawel, menanyakan keberadaanku. "Iya, sabar, Wen, ini aku lagi di jalan," jawabku dalam hati. Sengaja aku tak mengangkat telp itu. Kubiarkan saja berbunyi, entah sudah berapa kali. Ah, Wendi, tak sabar amat jadi orang, batinku. Sampai di sekolah, aku semakin cemas bercampur heran, karena tak satupun motor temanku terparkir di sana. Masih dalam keadaan bingung, tiba-tiba datang Pak Komar, penjaga sekolahku. "Upacara dimana hari ini, Mira?," tanya Pak Komar dengan polosnya sambil memandang ke arahku. Aku nggak langsung menjawab, masih bingung mau jawab apa. "Sekarang kan hari Minggu, Mira, apa sudah janjian sama temannya mau latihan upacara?," pertanyaan ini menyadarkanku. Upsss rupanya sekarang hari Minggu, tak ada kegiatan di sekolah. Sedikit malu aku hanya tersenyum pada Pak Komar. Ku ambil handpone yang dari tadi selalu berdering. Ya, Tuhan, delapan panggilan tak terjawab dari ibu. Ah, ibu, maafkan aku yang tak menggubrismu. Ayah, ampuni anakmu yang sejak tadi agak kesal padamu. Rupanya handpone yang dari tadi berdering adalah panggilan ibu agar kembali pulang. Ibu, Ayah, maafkan aku. Sungguh aku malu, karena tak ingat kalau sekarang hari Minggu. Dengan langkah lunglai, aku kembali ke motor, kembali pulang, menjumpai orang-orang yang kusayang. Ayah, ibu, dan dua adikku. Betapa malunya aku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap fit...tulisannya mengalir...semangat ya..? Mudah2an ini awal dan terus mela gkah hingga sampai tuntas tantangan..

13 Apr
Balas

Belajar yen, mudah-mudahan lancar sampai seterusnya.

14 Apr

Mantap kawan

14 Apr
Balas

Trims kawan

14 Apr

Keren fit

13 Apr
Balas

Ayok, Via, mana tulisannya?

14 Apr



search

New Post