Ai Imas Mustikawati

A simple mother with a great dream...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENYERANG KUMAN YUK!
bidanku. com

MENYERANG KUMAN YUK!

MENYERANG KUMAN YUK !

Oleh : Ai Imas Mustikawati, S. Pd

Aku kesel banget kalau Adek, anak bungsuku, tidak mau sikat gigi. Seperti pagi ini, ketika kusodorkan sikat gigi kecil miliknya yang telah dibubuhi pasta gigi rasa strawberi, Ia menggeleng. "Adek gak mau sikat gigi" tolaknya. Aku berusaha membujuknya sebisa mungkin. "Ayo sayang, sikat gigi yaa...kalau gak sikat gigi, nanti giginya bau lho." kataku berusaha membujuk anak itu. "Biarin, bau juga, nanti Adek mau beli permen aja, kan nanti jadi wangi." Jawabannya pintar sekali. Pujiku dalam hati.

Menjelang malam, sebelum tidur adalah waktunya sikat gigi. Aku berpikir keras, bagaimana supaya anak bungsuku ini mau menyikat gigi. Ahhaa...tiba - tiba, aku teringat ibuku, yang memiliki segudang dongeng untuk aku dan adik - adikku. Kalau malam tiba, yang ditunggu - tunggu adalah dongeng ibuku. Walaupun ceritanya dadakan tapi pasti membuat kami terbawa suasana cerita. Kalau sedang mendongeng, ibuku sangat expresif jadi kami selalu terhanyut kedalam isi cerita. Ketika ceritanya gembira, kamipun turut tertawa lepas merasakan kebahagiaan. Dan kalau ceritanya sedih, kamipun ikut termehek - mehek. Ah pokoknya menurutku, ibu adalah pendongeng ulung melebihi Mang Jaya atau Wa Kepoh, itu tuh yang suka mendongeng di radio jaman dulu waktu aku kecil.

Nah kali ini aku punya ide, bagaimana caranya supaya Adek mau sikat gigi. Aku akan mendongeng seperti Ibuku "Adeeek sikat gigi yuk ?." Ajakku. "Gak mau." Ujarnya acuh tak acuh. Dia berusaha menghindar dariku. "Masa adek gak mau sikat gigi terus, tadi ibu lihat kuman banyaaaak banget, dimulut adek. Coba a... ibu lihat dulu kumannya, masih banyak enggak yaa? ." Mungkin karena takut kuman, ia mulai membuka mulutnya dan ini kesempatan baik untuk merayunya. "Tuh kan, ibu juga bilang apa, kumannya gede - gede, serem lagi. Kita usir yuk pakai sikat gigi." Dia mengikutiku ke kamar mandi. Dengan segera aku menyiapkan sikat dan pasta gigi lalu memberikannya pada Adek. "Bismillahirrohmaanirrohiim, 1...2...3... seraaaang...ayo dek gosok terus giginya. Waah kumannya kabur, sebelah atas dek, kumannya bandel, ayo serang lagi. Wah.. wah.. wah kumannya lari kebawah lidah, terus serang lagi dek. Hei kuman jelek, sana cepet pergi, awas ya kamu." Kataku berapi - api. "Aduuh... tolooong, aku takuuut, jangaan... jangan serang aku." Aku, menirukan suara kuman yang memohon. "Aku mau tinggal dimulut Adek aja, aku betah soalnya mulut Adek bau, aku kan paling suka ditempat bau." Aku menirukan lagi suara kuman dengan lantang. "Pergi sana, hei kuman jahat." Suaraku berapi - api. Dengan semangat 45, Adek terus menggosok giginya. Setelah beres dan kumur - kumur, aku langsung menyetopnya. "Sudah yaa, kumannya sudah pada kabur, Adek hebat ih, sudah berani nyerang kuman. Coba sini buka mulutnya. "Mmhh haruuum..., kumannya sudah pergi semua. Kalau mulut Adek harum, kumannya jadi gak betah tinggal dimulut Adek. Besok pagi kita serang lagi tuh si kuman ya dek, biar kapok, dan gak balik lagi kemulut Adek." Adek mengangguk setuju. Dia kelihatan senang sekali, karena sudah berhasil mengusir kuman he.. he... he.. . Kamipun akhirnya pergi tidur.

Itulah kisahku dengan si kecil. Sekarang, aku harus menyiapkan lagi dongeng - dongeng yang lain, untuk hari esok, biar tidak bosan dan kalau dongengnya itu - itu saja pasti dia protes, karena anakku yang satu ini super sekali, diusianya yang masih 2 tahun, bicaranya lancaaar. Kosakatanya sudah lumayan banyak, kayaknya mau jadi pendongeng juga seperti neneknya. Walaupun tak dikenal orang, tapi akan selalu dikenang dihati anak - anaknya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post