Ailen Rossananda

Ailen Rossa Nanda, lahir di Bukittinggi pada hari Minggu tanggal 6 April 1969. Merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Menempuh pendidikan dasar di kota kela...

Selengkapnya
Navigasi Web
LAIN HATI

LAIN HATI

Hari ini adalah hari istimewa Ayah dan Bundo. Aniversary kata kerennya. Sudah 20 tahun perjalanan biduk rumah tangga mereka lalui. Tentu saja dengan berbagai aral melintang. Ayah yang sangat peduli dengan tanggal-tanggal penting itu telah mengingatkan beberapa hari yang lalu. Menurut Ayah, meski tidak dirayakan, tanggal itu penting diingat untuk perbaikan diri untuk masa yang akan datang. Agar terasa gezahnya, Bundo mencoba mencari menu makanan untuk pesan antar saja ke rumah. Namun mie mangkok yang diinginkan tidak bisa dihubungi. Tiba-tiba Bundo punya ide untuk makan malam berdua. Seperti candle light dinner gitu, biar ada romantis-romantisnya. Tapi Bundo tidak punya tempat yang recominded. Maka direncanakanlah untuk berangkat setelah magrib mencari tempat makan asyik. Tentunya berdua saja.

Diiringi lagu lembut, si putih yang dikemudi Ayah perlahan membelah kota Bukittinggi. Kita coba di Café lain hati saja, usul Bundo. Bundo pernah lihat tempat tersebut dari postingan temannya. Kalau ramai, kita cari tempat lain. Ternyata baru satu mobil yang terparkir. Ayah dan Bundo langsung dipandu petugas parkir. Café tidak terlalu ramai, Ayah dan Bundo memilih duduk di teras menghadap ke jalan. Dengan lampu café yang temaram diiringi live music Ayah dan Bundo serasa berbaur dengan anak-anak muda di café itu. Di sudut sana ada satu keluarga. Asyik juga ternyata nongkrong ala anak muda. Pantas mereka senang menghabiskan waktu di tempat nongkrong seperti ini.

Bundo baca di menu minuman. Terdapat beraneka kopi. Jatuhlah pilihan ke kopi lajang. Ah, lebih baik mencicipi kopi lajang, dari pada kopi pelakor pikir bundo. Lucu-lucu nama kopinya. Untuk makanan bundo diarahkan di etalase yang berada di depan. Bundo lihat tidak ada makanan berat. Dalam etalase hanya ada pilihan aneka roti dan kue. Yang paling mengenyangkan hanya kentang goreng. Bundo pesan muffin dan kentang goreng. Sambil menunggu pesanan Ayah dan Bundo menikmati suasana sambil berbincang ringan dan tidak lupa mengabadikan suasana ini. Agak lama juga pesanan datang. Tentu saja, kopinya ala barista, tidak seperti Bundo bikin kopi di rumah. Rasanya? Tentu saja nikmat sekali. Tak menunggu lama, penganan dan kopi selesai dinikmati. Namun, ada rasa yang kurang. Bundo berbisik, Yah, kita cari makan yuuk, masih lapar nih. Ayahpun mengangguk tanda setuju.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ceritanya buk ai

19 Aug
Balas

makasih

19 Aug

Semoga tak berpindah ke lain hati, tetaplah jaga hati kawan.

20 Aug
Balas

Makasih, kawan. Tak bisa k lain hati.

20 Aug



search

New Post