Membaca tulisan-tulisan gurusianer sungguh memberi banyak manfaat, terutama bagi saya. Selain menambah wawasan juga sekalian mengasah kemampuan menulis sendiri. Dengan banyak membaca tulisan gurusianer, setidaknya kita bisa mengukur tulisan yang kita posting.

Terdapat beberapa penulis yang sering saya baca tulisannya. Menurus saya tulisan gurusianer ini bergizi. Sama seperti makanan, kita dapat menikmati rasanya dan manfaatnya. Jika seseorang merasakan ada sesuatu yang diperoleh dari tulisan tersebut, bisa dikategorikan tulisan kita itu bergizi.

Salah seorang gurusianer yang setelah membaca tulisannya bikin kita manggut-manggut merasakan kebenaran atau ilmu baru adalah Yossa Rahmalia. Dalam setiap tulisannya, selalu mengenalkan istilah-istilah baru dengan contoh yang mengena. Selain istilah baru, kisah-kisah yang ditulis sarat akan makna. Tulisannya selalu ditunggu-tunggu gurusianer. Ketika suatu ketika beliau berhalangan karena kesehatan. Para pembaca merindukan tulisannya.

Untuk karya fiksi saya juga punya gurusianer favorit, gurusianer itu adalah Susi Purwanti. Cerita horor bersambungnya cukup memancing penasaran. Tidak kalah dengan cerita-cerita detektif remaja yang sudah punya nama. Pertama mengikuti cerita Susi adalah cerbung tentang romantika berumah tangga. Ternyata Susi multitalent juga.

Sebanarnya banyak ya, yang saya suka. Semua punya keunikkan masing-masing. Ada juga penulis cerita Maduku Muda. Cara menulis yang unik seperti bait-bait puisi tapi asyik untuk diikuti.

Saya sebagai penikmat, memberi komentar penyemangat agar semua gurusianer tidak berhenti menulis dan berbagi. Tulislah apa yang ada dipikiran dan hati kita. Mungkin diawal terasa kaku dan tidak ada gizinya, namun yakinlah suatu saat tulisan kita akan ditunggu-tunggu juga.