Ainaul Mardliyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bidadari itu Ibu
Engkaulah Bidadariku, Ibu

Bidadari itu Ibu

 

Rasanya tak pernah habis menorehkan kisah tentang Ibu. Bagiku, ia adalah pahlawan yang menyatu dalam aliran darahku. Bagai bidadari, senyumnya selalu menyejukkan gersang jiwaku. Menguatkan tekadku yang kadang patah hingga membuatku kembali semangat.

Dialah Ibuku, Hj.Fauziyah binti H. Abdul Aziz Zein. Sosok yang kuat dan tegar membesarkan kami berlima dengan penuh cinta. Terlahir dari keluarga yang mapan, ibu menikah dengan ayah yang hanya buruh cap batik. Bisa dibayangkan, betapa penyesuaian yang membutuhkan perjuangan dan kesabaran. Upah buruh ayah yang kadang tak menentu membuat ibu ikut memeras keringat demi mencukupi kebutuhan keluarga.

Ibu, masih kuingat wajah cantikmu berhias jelaga saat menyajikan makanan untuk kami anak-anakmu. Bagiku kau wanita tercantik di dunia ini.

Kompor minyak saat itu masih menjadi barang mewah, hingga ranting-ranting kering menjadi andalan ibu memasak. Seringkali abu berhamburan menerpanya hingga terbatuk-batuk. Wajahnya pun bercoreng hitam dari sisa asap yang ikut menempel.

“Nina, bawa adikmu main!” pinta ibu padaku. Kulihat ia berjalan mengangkut beberapa kodi kain mori. Pasti berat, namun ibu begitu perkasa. Dijahitnya kain-kain itu menjadi seprei, bantal dan aneka macam pesanan. Kuajak kedua adikku bermain di halaman sambil memandang sosoknya yang tiada pernah mengeluh.

“Bapak pulang! Bapak Pulang!” teriak adikku berlari menyambut bapak. Hal yang selalu kami nantikan adalah buah tangan bapak yang berupa nasi berkat. Biasanya ada telur rebus di dalamnya, hal yang masih menjadi lauk mewah bagi kami. Satu bulatan telur pun dibagi lima. Dua bagian untuk bapak, lalu kami mendapat bagian yang sama. Sedang ibu? memilih tersenyum melihat anaknya yang ramai menimbang telur yang dibagikan, dan memilih makan nasi dengan kerupuk asal kami gembira.

Saat malam hari, lampu minyak sering menemani ibu mendongeng sebelum tidur. Kami pun melompat kegirangan melihat bayangan tangan kami di dinding, membangun karakter cerita. Begitulah, hampir tiap malam ibu mendongengkan cerita sebelum tidur. Suara merdunya mendendangkan sholawat,  mengantarku terlelap.

Ibu tak pernah mengeluh walau seharian lelah menjahit dan mengurus keluarga. Dengan dukungannya, ayah yang semula buruh, perlahan bisa memproduksi batik sendiri. Ibu pun mengajak kami menabung. Koin-koin selawe, seket rupiah pun menjadi keriangan kami saat berebut memasukkannya dalam celengan ayam jago.

Atas dorongan ibu, ayah melanjutkan kuliah di IAIN Semarang. Terasa sekali senyum ibu menguatkan langkah ayah yang kadang melemah. Dialah matahari kami, hangat pelukan mengantarkan kami melangkah untuk masa depan.

Empat tahun berlalu, saat yang penuh bahagia pun tiba. Ayah mengajak kami menginap di Losmen Sederhana untuk mengikuti wisudanya, Sarjana Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang di tahun 1985. Sebuah momen bersejarah yang masih kuingat. Sejak saat itu Ayah pun terus berkembang karirnya di Kantor Depag Kota Pekalongan. Kami putra-putrinya pun dapat kuliah dan menjemput impian.

Kisah tentang bidadari kami, tiada habisnya. Kesuksesan yang kami raih adalah  doa dan cucuran  keringat ibunda.  Air matanya menjadi mata air yang mengalirkan kasih sayang, kesabaran, dan kekuatan bagi kami sekeluarga. Tiada sanggup kami membalas hadirnya dalam tiap detik perjalanan kami. Semoga Allah memberikan ibu kebahagiaan yang tak berbatas. Amin.

 

Profil Singkat

Ainaul Mardliyah, S.Pd

Seorang guru IPA yang gemar sastra sejak Sekolah Dasar. Lahir dan tumbuh di kota batik, Pekalongan, 7 Oktober 1974 dari pasangan H. Abdul Fatah dan Hj. Fauziyah.

Kini penulis  tinggal di Bogor dan bertugas di SMP N 3 Ciawi. Buku tunggal "Sajak Kota Hujan" adalah karya sastra yang pertama diterbitkan. Beberapa antologi bersama juga hadir di Media Guru Indonesia. Semoga karya-karyanya bisa membawa kebaikan dan keberkahan, amin.

Penulis bisa dihubungi di email [email protected] dan 081931691815 (WA)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereen..semoga lolos

11 Jan
Balas

Aamiin. Hanupis kakak

11 Jan

Mantab tulisannya bu. Salam sukses selalu

10 Jan
Balas

Aamiin. Terimakasih Pak, Salam literasi

11 Jan

Salam literasi

22 Jan
Balas

Salam literasi

22 Jan
Balas

Haturnuhun Pak

22 Jan



search

New Post