Geregetan
Kutulis tentangmu, putraku ketiga. Lahir 5 Mei 2001 di Sidoarjo, Jawa Timur. Tumbuh menjadi anak yang kuat dan mandiri. Usia kelahiran yang dekat dengan dua kakak perempuan, membuatmu menjaga jarak.
"Aku tak suka dibandingkan dengan Kakak! " Protesmu saat itu.
Yah, kedua kakakmu memang penurut. Sedangkan dirimu sejak kecil lebih senang bermain dengan kawan-kawanmu. Bersepeda, kadang ngebolang ke kebun orang.
Aku sering khawatir dan pulang memarahimu. Kuminta kau meniru kakakmu untuk rajin belajar dan membantu pekerjaan rumah.
Kau terdiam. Aku tahu, kau tak suka dibandingkan.
Kau memilih berangkat sekolah dengan sepeda kecilmu tanpa sepeser pun uang saku, saat tak kuberi uang jajan. Aku memberi sangsi saat itu, karena kau main tanpa ijin dan sore hari baru pulang.
Kini, kau sudah belajar di negeri orang. Kau ingin buktikan bahwa kau mampu meraih impian. Berlembar kalimat minta maaf dan doa kau kirimkan via email. Kau berjanji akan menjaga hafalanmu dan fokus belajar.
Tak kusangka, menjelang awal tahun baru kemarin, kau memberi kabar sedang bersiap pulang.
"Gak usah pulang! Dari mana uang tiket? Kan Abi Umi gak ngasih uang?" tanyaku gusar. Tiket PP 10-11 jutaan. Mikir 7 keliling.
"Sudah beli tiket, Ma. Azmi pake uang sendiri. Dengan belajar bisnis. Pokoknya halal kok. Mama gak usah khawatir!" Jawabmu.
"Cancel aja. Lagi pandemi begini! Atau ganti orang!" Pintaku.
"Aku kangen pulang Ma. Kangen Mama, kangen semua! Lagian aku bukan anak kecil lagi. Aku pasti hati-hati!" Yakinmu.
Geregetan. Ya Allah, hatiku senang tapi penuh kehawatiran. Bagaimana tidak? Putraku kasih kejutan pulang di awal tahun. Saat muncul kebijakan negara tentang karantina untuk WNI yang masuk ke Indonesia.
"Doakan aja, Ma. Ikhlaskan Azmi pulang agar semua lancar." Katamu. Tidak ada pilihan lain, hanya doa yang bisa kupanjatkan. Alhamdulillah, semua berjalan selamat. Kau jalani 5 hari karantina dengan gembira. Makan tidur di hotel Amaris Jakarta, gratis pula. Hingga swab dua kali hasil negatif.
Berasa mimpi, kudengar suaramu masuk rumah kita. Ah, kau makin dewasa. Kau memelukku dan menyalamiku penuh takzim.
Dua pekan di rumah, kau selalu memberi suasana bahagia. Selalu ada yang mijit kakiku setiap hari.
"Azmi berangkat belajar dulu ya, Ma." Katamu kemarin.
"Ingat tujuan utama ya, Nak. Fokus! Bisnis jangan dulu!" Pintaku.
"Aku bukan anak kecil lagi, Ma! Aku bisa atur kok" Jawabmu tersenyum.
Duh, Allah. Kutitipkan permata hatiku pada-Mu.
Berikan selalu hidayah dan rahmat, agar selalu selamat.
Barokallahufiik Nak. Doaku selalu menyertaimu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Anak yag hebat..doakan saja Kak. Pasti semua akan baik2 saja
Aamiin... Ya kak... Hatur nuhun
MasyaAlloh bunda,awak bacanya mewek dan jd melow ya, semoga Alloh menjaga putra Solih yg sdh sudah tumbuh dewasa dan membanggakan orang tua , terbayang jika kelak anak laki2ku nanti tumbuh dewasa akan bersikap sama, aku bukan anak kecil lagi Bun he..he.., sehat sll sbg Azmi dan sukses ya
Aamiin..... Jazakillah bu Evi...
Saya punya 3 putra semua semoga Allah SWT. Melindungi putra putri kita semua
Aamiin ya Rabb. Hatur nuhun bu
Mberebis Kiki Bun...akuekbacanya...sosok anak kuda yang istimewa yang bertanggung bjasab dengan aoabyang dilakukan... Barokallahu...kulaih dimana Bun?.semoga kesuksesan menukar ke saya..Amiin
Mrebes Mili aku Bun....
Matur nuwun bu Ilah.... Semoga Allah anugrahkan kita ananda sholeh sholekhah
Semua mama-mama akan melakukan hal sama ... yaa begitu. he..he..he.. saya juga, Bu. Kita doakan semoga semua anak-anak kita senantiasa dalam lindungannya. Amin.
Aamiin.. Ya, begitulah Bu... Haturnuhun sudah mampir.