Ainaul Mardliyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Modul 3.1 Aksi Nyata Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran
Diskusi pengambilan keputusan Pemimpin Pembelajaran

Modul 3.1 Aksi Nyata Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

A. Peristiwa (Fact)

1. Latar belakang situasi

Dalam pembelajaran mapel IPA di kelas 8, ada seorang anak yang jarang masuk kelas. Kurang disiplin mengikuti kesepakatan kelas yang sudah dibuat bersama. Dia sering beralasan sakit, ijin dan lebih sering alpa. Sebut saja, namanya Y. Seorang murid yang sebelumnya kukenal lincah dan aktif dalam berbagai kegiatan.

Namun sejak Pembelajaran Jarak Jauh yang mulai berlaku selama masa pandemi covid-19, Y hanya kadang-kadang hadir dalam pembelajaran IPA kelasnya. Wajahnya yang sering tersenyum dan gelak tawanya saat bisa menjawab pertanyaan, semakin jarang terlihat dalam google meet.

Kucoba bertanya pada wali kelasnya, namun belum kutemukan jawaban yang tepat. Tugas-tugas makin terlewat dari hari kehari. Sedangkan PAS sudah di depan mata. Menurut kesepakatan kelas, siswa yang alpa lebih dari 3 kali, tidak diperkenankan mengikuti kegiatan tersebut. Sedangkan muridku Y, alpa sudah lebih dari 3 kali, tugas kosong dan belum melaksanakan PTS.

Sungguh dilema, aku merasa kehilangan. Wali Kelas bahkan sudah berkeyakinan bahwa Y keluar dan tidak ingin bersekolah lagi. Secara aturan sekolah pun, ia tidak naik kelas. Namun hati kecilku mengatakan sebaliknya. Alhamdulillah, setelah berkali berusaha, Y dapat dihubungi. Dan Kulakukan langkah coaching.

2. Alasan melakukan Aksi Nyata

Kasus muridku Y adalah dilema etika bagi saya gurunya. walau secara aturan Y dianggap tidak naik kelas karena jumlah alpa yang melebihi ketentuan, namun sebagai guru, saya berharap ada pertimbangan lain yang bisa menyelamatkan Y dari putus sekolah (Biasanya di daerah kami, anak yang tidak naik kelas dipastikan putus sekolah karena malu).

Oleh karena itu, dengan bantuan wali kelasnya, saya berhasil menemui Y dan melakukan coaching.

3. Hasil Aksi Nyata

Awal coaching, Y tidak mau terbuka dengan masalahnya. Bahkan berkeras ingin keluar sekolah. Namun dengan pendekatan dan komunikasi asertif, Y dapat terbuka dan melalui coaching dengan hasil yang luar biasa. Y kembali bersemangat sekolah dan berkomitmen untuk mengejar ketinggalannya.

Kini Y kembali tersenyum dan aktif bertanya juga menjawab diskusi dalam pembelajaran. Saat bertemu, Y selalu berlari dan ceria menyapa guru. Secara bertahap tugas dikumpulkan dan PTS pun dikerjakan di sekolah.

B. Perasaan (Feelings)

Ketika melakukan aksi nyata dengan mengambil langkah coaching pada Y adalah merasa bimbang, apakah saya melanggar aturan kelas dan aturan sekolah. Namun saya yakin sebagai pendidik saya ingin mencari tahu akar masalah dan menemaninya menemukan solusi.

Saya berkoordinasi dengan wali kelas dan guru BK bahwa Y masih bisa dipulihkan semangatnya. Saya pun meminta ijin Kepala sekolah untuk melaksanakan proses coaching.

Setelah melakukan aksi nyata, saya merasa lebih tenang karena Y berkomitmen kembali untuk bersekolah. Saya jadi tahu bahwa Y selama alpa dalam pembelajaran adalah karena bekerja di pabrik untuk membantu orang tuanya.

Perasaan setelah melakukan aksi nyata adalah merasa senang karena murid Y kembali bersemangat sekolah. Dan diberi kesempatan untuk mengejar ketinggalan. Juga diberikan kesempatan untuk mengikuti PAS. Walaupun alpanya lebih dari 5, murid Y diberi kesempatan untuk naik kelas dengan beberapa komitmen dan kesepakatan bersama.

Permasalahan yang timbul era PJJ memang kompleks. Siswa jadi malas dan motivasi belajar turun. Oleh karena itu diperlukan komunikasi dan kerja sama orang tua dan guru dalam memberikan arahan dan dukungan dalam keberhasilan pembelajaran. Proses coaching relevan digunakan dalam penanganan masalah murid, namun hal itu perlu dilakukan sedini mungkin agar tidak terlambat. Selain itu, guru perlu meningkatkan inovasi dan kreatifitas dengan pembelajaran yang lebih memenuhi kebutuhan siswa.

Pembelajaran dari Keberhasilan :

Setiap murid memiliki kemampuan untuk menumbuhkembangkan potensinya dan menyelesaiakan masalahnya. Seorang guru adalah coach yang menemani murid untuk mengoptimalkan kemampuan tersebut. Dengan coaching model TIRTA, guru bisa membantu murid menemukan solusi dari kesulitan belajar dengan potensi yang dimilikinya.

Ketika murid berhasil mengatasi kesulitan, bisa melaksanakan refleksi dan menemukan kekuatannya untuk bangkit dan bersemangat kembali, itu adalah kebahagiaan seorang guru.

Dan murid Y menjadi contoh bahwa coaching bisa menjadi alternatif dalam mengambil keputusan ketika muncul dilema etika.

Paradigma yang dipakai adalah Keadilan versus kasihan dengan prinsip pengambilan keputusan berpikir berbasis hasil akhir. Melalui 9 langkah dengan kesimpulan sebagai berikut :

Nilai yang bertentangan : Aturan dan Kasihan/kasih sayang

Pihak yang terlibat : Murid Y dan guru mapel

Fakta : Murid Y alpa lebih dari 5 kali. Murid Y bekerja di pabrik untuk membantu orang tua

Dalam hal ini tidak ada pelanggaran hukum, namun ada pelanggaran kode etik karena melanggar aturan/kesepakatan kelas dan sekolah. Jika dipublikasikan, tidak menjadi masalah. Paradigma yang terjadi adalah Keadilan versus Rasa kasihan. Prinsip pengambilan keputusan yang dipakai adalah Berpikir berbasis hasil Akhir.

Penyelesaiannya dengan coaching model TIRTA dan keputusannya, memberi kesempatan kepada murid Y untuk mengikuti PAS dan mengejar ketinggalannya.

Refleksi : Keputusan memberi kesempatan kepada murid Y adalah menjadi pelajaran kepada guru dan orang tua untuk terus berkolaborasi dalam menemani tumbuh kembang anak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post