Siswa-siswa sukanya memanggil gurunya dengan sebutan Bunda. Sore itu beberapa murid lagi curhat ke kami berdua di lapangan sekolah. Di sela-sela keseriusan dan kesedihan mereka serta kewibawaan kami menasehatinya (uhuks...) , mereka malah menjawab:

" iya Bundahara...".

Kami tersenyum, gurunya dipanggil Bundahara gegara merangkap jd bendahara asrama 🤭. Giliran aku yg menasehati mereka menjawab:

" iya Bundahoror..." 🤪🤪🤪🤪

"Kok Bundahoror nduk?", kata temanku.

"Iya, kan Bunda berwajah horor 😚😚😚🤭"

Ow... berwajah horor aja mereka suka curhat, apalagi kalo wajahku manis kayak gulali 🤣🤣🤣.

Menghadapi siswa MA/SMA memang berbeda dengan siswa MTs/SMP, MI/SD apalagi RA/TK. Siswa MA mempunyai permasalahan yang lebih komplek. Tidak mau dibilang anak-anak, merasa sudah lebih dari kata remaja, tapi belum pantas disebut dewasa. Jadi gampang-gampang susah menghadapinya. Tapi dunia anak-anak sangat asyik untuk dinikmati. Balik lagi ke obrolan curhat para siswa dengan kami berdua. Setelah mereka merasa tenang dan puas dengan hasil obrolan. Mereka pun pamit dengan sedikit pesan dan kesan,

" tenang bunda, jangan tersinggung dengan panggilan bundahoror nya Bunda. Karena Bunda itu spesial... body security tapi hati hello kitty..."

😭😭😭huaaa.... Ituuu.... pujian atau ujian ya.....

Jember, 13 Nopember 2020