ainul mizan

Seorang guru di SDIT Insantama Malang. Suka mencoret - coret untuk sekedar menumpahkan uneg uneg, perasaan dan pikiran. Walau tertatih berusaha menjadi guru, ay...

Selengkapnya
Navigasi Web
Membaca Sebagai Sebuah Strategi Pembelajaran di Kelas

Membaca Sebagai Sebuah Strategi Pembelajaran di Kelas

Kurikulum Nasional 2013 telah menjadikan program penggalakan Gerakan Literasi sebagai bagian integral dalam kegiatan intrakurikuler pembelajaran. Sebagai bagian dari kegiatan intrakurikuler, Program Literasi tentu wajib untuk dilaksanakan di semua sekolah tanpa terkecuali. Gerakan Literasi merupakan gerakan yang menggalakkan budaya membaca. Sedangkan kegiatan membaca di dalamnya tentu dibarengi dengan kegiatan memahami, menela’ah, menganalisis, mengaplikasikan dan mengevaluasi. Tahapan-tahapan tersebut tentu saja erat kaitannya dengan arahan guru di dalam kelas. Kegiatan membaca selanjutnya bisa dipilah-pilah lagi sesuai dengan tingkat kesulitan dalam proses memahami hingga mengevaluasi bahan bacaan tersebut dalam beberapa kategori seperti membaca memindai, membaca intensif, membaca kombinatif dan membaca evaluatif.

Membaca memindai menjadi arahan yang efektif dalam mempelajari makna dari kata-kata sulit yang ditemukan di dalam suatu bacaan. Kata-kata sulit yang ditemukan dalam membaca memindai biasanya dilaksanakan guru di dalam kelas pada saat materi pembelajaran hipernim (kata umum dalam bidang tertentu) dan hiponim (kata khusus turunan dari hipernim). Sebagai contoh, guru meminta siswanya untuk mencari kata-kata umum bidang kesehatan di dalam sebuah artikel ilmu kedokteran. Setelah siswa sudah berhasil mengumpulkan kata-kata umum bidang kesehatan yang dimaksud, guru mengarahkan siswa untuk mencari makna atau arti dari masing-masing kata tersebut. Jadi membaca memindai adalah membaca cepat dan membaca memindai digunakan untuk mencari informasi tersurat dari suatu bacaan.

Adapun kegiatan membaca intensif, membaca kombinatif, dan membaca evaluatif membutuhkan kegiatan intelektual yang lebih besar dari membaca memindai. Membaca intensif digunakan untuk menemukan gagasan, pesan dan amanat dari penulis kepada pembacanya. Membaca kombinatif biasanya digunakan oleh para pembaca yang bermaksud untuk menghasilkan sebuah karya baik berupa artikel, laporan ilmiah, paper, karya tulis ilmiah dan yang lainnya. Membaca kombinatif dilakukan untuk memperkaya studi kepustakaan. Semakin banyak studi kepustakaan yang dilakukan tentu saja tingkat keobyektifan sebuah ide, gagasan, pandangan, dan argumentasi lebih bisa dipertanggungjawabkan. Membaca evaluatif merupakan kegiatan membaca untuk mengoreksi konten dan maklumat yang terdapat dalam sebuah bacaan. Tentu saja seorang pembaca yang ingin mengevaluasi suatu bacaan, ia harus memiliki pisau analisis yang cukup tajam. Resensi adalah salah satu contoh hasil dari membaca evaluatif. Membaca intensif, membaca kombinatif, dan membaca evaluatif mengharuskan seorang pembaca melakukan kegiatan intelektual memahami, menela’ah, mengaplikasikan dan mengevaluasi.

Pelaksanaan Kegiatan Literasi di jenjang pendidikan dasar masih melibatkan kegiatan intelektual yang sederhana. Meniru, mencontoh, dan menghafalkan adalah kegiatan intelektual yang dominan. Pada tahapan memahami dan menela’ah relatif pada tataran aplikasi sebuah konsep yang dipelajari dalam KMB (Kegiatan Mengajar dan Belajar). Ambil contoh materi pembelajaran Bahasa Indonesia tentang gagasan utama dan gagasan pendukung yang terdapat di dalam suatu paragraph.

Kegiatan Literasi di kelas dapat dilakukan dalam 3 (ranah) yakni ranah KMB (Kegiatan Mengajar dan Belajar), ranah kegiatan Remidial Test atau Remidial Teaching, dan ranah kegiatan pemecah kekosongan. Tindak lanjutnya berupa unjuk kerja baik secara lisan maupun tulisan.

Kegiatan Literasi dalam ranah KMB merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses transfer sebuah konsep atau pengetahuan dari guru kepada para siswanya. Membaca memindai dan membaca intensif seringkali digunakan dalam kegiatan KMB dalam rangka menjawab pertanyaan dari suatu bacaan. Topik pertanyaan seputar gagasan utama dan gagasan pendukung tiap paragraph, pesan dan isi dari bacaan, menemukan jawaban berdasarkan bacaan seputar pertanyaan yang bersifat aplikatif seperti tokoh dan perwatakannya, latar dan setting, jenis sumber daya alam yang terdapat dalam bacaan dan contohnya serta beberapa hal lainnya.

Yang cukup kompleks penerapan kegiatan literasi di kelas adalah membuat sebuah cerita, paragraph dan atau artikel dari sebuah gambar, dan atau paduan gambar yang berurutan. Dalam hal ini siswa tidak menemukan sebuah teks yang memberi informasi banyak hal. Akan tetapi siswa hanya menemukan gambar yang memiliki sebuah tema. Di sinilah peran serta guru di kelas untuk mengarahkan keterampilan siswa dalam membuat kalimat yang sesuai dengan gambar. Di samping itu, guru mendorong kepada siswa agar siswa bisa menambah informasi terkait dengan tema gambar melalui kegiatan membaca di perpustakaan kelas maupun perpustakaan sekolah.

Dalam ranah KMB juga, guru bisa menjadi fasilitator belajar siswa. Artinya guru dalam hal ini menunjukkan kepada siswa tentang cara belajar yang efektif. Guru mengarahkan siswa untuk membuat Peta Konsep atau Peta Pikiran dari sebuah teks atau bacaan akan sangat membantu siswa dalam memahami konsep dengan baik. Sebagai contoh pada materi Sumber Energi Alternatif di dalam buku siswa kelas 4 tema ke-2 halaman 98 dan 99. Guru ingin mengajarkan tentang Energi Alternatif melalui pendekatan cara belajar yang efektif. Peta konsep atau peta pikiran yang terdapat di halaman 99 akan sangat membantu siswa dalam memahami materi tersebut. Oleh karena itu, guru mengarahkan siswa agar membaca secara intensif materi yang ada di halaman 98. Sedangkan untuk memasukkan konsep ke dalam bagan peta konsep atau pikiran memerlukan kemampuan untuk meringkas poin penting dari bacaan atau teks. Dalam hal ini guru memberi contoh pada konteks materi yang berbeda. Setelah siswa berhasil melengkapi bagan peta konsep yang ada, artinya siswa sudah mampu memahami materi dengan cukup baik. Adapun ukuran efektifitas pembuatan peta konsep atau pikiran terhadap hasil pembelajaran dapat ditempuh dengan melakukan penilaian, baik secara lisan maupun tulisan.

Kegiatan literasi di dalam ranah Remidial Test atau Remedial Teaching merupakan bagian dari upaya untuk memperbaiki capaian belajar siswa. Di dalam proses Remidial Test atau Remidial Teaching ini, guru dapat melakukan penilaian ulang dan atau pembelajaran ulang. Guru memberikan sebuah teks bacaan kepada siswa. Teks bacaan tersebut sebagai sumber informasi terkait pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. Sebagai contoh pada proses Remidial Test atau Remidial Teaching materi Bahasa Indonesia. Guru dapat memberikan tugas membaca kepada siswa kemudian siswa menuliskan jawaban-jawaban dari pertanyaan di LKS (Lembar Kerja Siswa), seputar materi terkait dengan Bahasa Indonesia seperti menentukan tema atau judul bacaan, jumlah paragraph, gagasan pokok dan gagasan pendukung dalam sebuah paragaraf, dan lain-lainnya.

Ranah berikutnya sebagai media di dalam upaya untuk memasyarakatkan kegiatan literasi adalah pada ranah pemecah kekosongan. Kegiatan pemecah kekosongan pada prinsipnya adalah tidak membiarkan siswa untuk tidak bisa mengatur dirinya dalam memanfaatkan waktu dengan baik. Biasanya kegiatan literasi sebagai upaya pemecah kekosongan bersamaan dengan kegiatan Remidial Test atau Remidial Teaching. Bagi siswa yang tidak memerlukan kegiatan Remidial Test atau Remidial Teaching, guru mengarahkan agar siswa-siswa yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan dalam belajar agar tetap melakukan kegiatan pembelajaran yang berbasis pada kegiatan membaca.

Teruntuk siswa yang tidak mengikuti remidi, guru memberikan beberapa kegiatan yang tetap mengacu pada proses pembelajaran. Siswa tersebut membaca buku-buku kesenangannya baik siswa membawa sendiri dari rumah dan atau dari perpustakaan kelas dan sekolah. Dari kegiatan membaca intensif tersebut, siswa bereksplorasi membuat karya baik berupa lisan maupun tulisan.

Teori Pemecah Kekosongan ini merupakan teknik yang elegan di dalam mewujudkan budaya belajar di dalam kelas. Salah satu budaya belajar di kelas adalah gemar membaca. Sungguh, apabila teori pemecah kekosongan ini tidak dilakukan, tentu para siswa yang sudah merasa dirinya unggul dibandingkan teman-temannya yang lain akan lebih memilih membuat keramaian atau bermain. Bisa jadi para siswa yang unggul ini akan memandang remeh kepada teman-temannya yang masih belum memperoleh capaian hasil belajar yang tuntas. Di sinilah peran guru untuk selalu melibatkan seluruh siswa dalam sebuah kelas untuk melakukan kegiatan pembelajaran, walaupun guru melakukan pembedaan perlakuan di dalam proses KMB (Kegiatan Mengajar dan Belajar). Guru memberikan kegiatan membaca dengan level kegiatan intelektual yang lebih sulit dibandingkan dengan temannya yang masih perlu pendalaman materi.

Demikianlah kegiatan literasi yang notabenenya adalah kegiatan untuk mewujudkan kegemaran dalam membaca sumber-sumber informasi baik berupa buku, majalah, dan lain-lainnya untuk bisa dilakukan di dalam proses kegiatan KMB (Kegiatan Mengajar dan Belajar) di kelas. Ketekunan dalam melakukan kegiatan membaca akan sangat membantu bertambahnya wawasan dan cakrawala pandangannya. Di samping itu, kegemaran membaca ini akan bisa membantu mempertajam daya ingat seseorang sehingga ia akan bisa memperoleh capaian hasil belajar yang lebih baik lagi. Sebenarnya semakin banyak kita membaca dan mengulang kembali maklumat yang sudah kita baca, justru mampu memelihara dan menjaga hafalan yang ada di dalam diri kita sendiri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren..terimakasih infonya Pak

30 Jan
Balas

sami sami

30 Jan

Subhanallah, paparan komprehensif tentang literasi, bernas dan berdaging. Sukses selalu dan barakallah

30 Jan
Balas

aamiin, smg kesuksesan selalu menyertai kita semua, bu.

30 Jan
Balas



search

New Post