ainul mizan

Seorang guru di SDIT Insantama Malang. Suka mencoret - coret untuk sekedar menumpahkan uneg uneg, perasaan dan pikiran. Walau tertatih berusaha menjadi guru, ay...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sobat, Kita Rencanakan Kesusahan ...Yuk!

Sobat, Kita Rencanakan Kesusahan ...Yuk!

Lho…kok disuruh untuk merencanakan kesusahan..toh?! Jadi penasaran ya…he he he. Memang kebanyakan orang itu sukanya diajak pada hal-hal yang menyenangkan. Dan amat jarang yang bersedia dan siap untuk diajak bersusah payah. Padahal friend, kalian tentu masih ingat dengan sebuah pantun yang berbunyi:"Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, Bersenang-senang kemudian."Nah berikut ini ada sebuah ilustrasi bagi kalian. Ya…biar semakin mudeng tidak bingung sendiri.Terdapat sekelompok orang yang akan menyeberang sebuah sungai. Mereka bermaksud untuk pulang dari bepergian jauh. Dikabarkan kepada mereka bahwa di dasar sungai tersebut terdapat batu-batu permata yang melimpah. Tentu respon tiap orang pasti akan berbeda-beda. Sebagian ada yang berusaha sekuat tenaga mengumpulkan batu permata itu sebanyak-banyaknya. Sebagian yang lain mencari batu permata dengan pola pikir, yang penting bisa untuk oleh-oleh di rumah. Bahkan ada juga yang tidak mau mencari batu permata. Mereka ingin segera pulang. Mereka tidak mau bersusah-susah.Friends, dari ilustrasi tersebut. Kira-kira siapakah yang akan merasa senang di saat pulang ke rumahnya? Jawabannya adalah orang-orang yang bersusah payah mengumpulkan batu permata itu. Lho kok bisa? Ya bisa dong. Dengan membawa banyak batu permata, ia bisa menjualnya. Uang dari hasil penjualannya tersebut bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidupnya, bukan? Coba bandingkan dengan yang asal-asalan, bahkan mereka yang tidak mau mencari batu permata di dasar sungai.Demikianlah sunnatulloh dalam kehidupan. Bahwa mereka yang senantiasa menaburkan kebaikan, tentu ia akan menuai hasilnya. Begitu pula sebaliknya, mereka yang justru menaburkan kejelekan, tentu ia akan menuai hasilnya.Sebentar-sebentar….kok sekarang dikaitkan dengan kebaikan dan kejelekan toh. Padahal tadi temanya kan tentang merencanakan kesusahan. Begini, friends. Coba kita perhatikan bersama akan sabda Nabi kita, Muhammad SAW berikut ini:“huffatil jannah bil makarihi, wa huffati an naar bi asy syahawaati” (Surga itu diliputi oleh sesuatu yang tidak menyenangkan, sedangkan Neraka itu diliputi oleh sesuatu yang disenangi oleh nafsu manusia).Ambil contoh ya. Kita bangun malam untuk melakukan sholat Tahajjud, di saat semua manusia lagi terlelap dalam tidurnya. Tentu ini sesuatu hal yang amat berat untuk dilakukan. Nah…, ketika kita bisa melakukannya, kebaikan sudah menanti kita berupa Allah SWT akan menempatkan kita pada derajat yang mulia.Begitu juga, kalo kalian ini sangat ingin menjadi remaja dan pemuda idaman Allah SWT dan RasulNya, tentu harus bersusah payah dong. Emangnya kenapa sih kok harus bersusah payah? Alasannya adalah Surga itu mahal. Walhasil, untuk menjadi remaja dan pemuda idaman Allah SWT dan RasulNya, yang nantinya akan dimasukkan ke dalam Surga, maka kalian harus memperbanyak ilmu dan mengamalkannya. Rajin hadir di dalam majelis ilmu agama, rajin melaksanakan ibadah sholat dan ibadah lainnya, menutup aurot, berteman dengan orang-orang yang sholih dan ikut berdakwah demi untuk memperjuangkan kemuliaan Islam dan kaum Muslimin.Kalian bisa bercermin kepada generasi Islam terdahulu yang gemilang menorehkan prestasi besar dalam sejarah. Prestasi dunia dan akherat. Lihatlah oleh kalian misalnya sosok Muhammad al Fatih. Beliau di kala usianya belum genap 25 tahun, telah memimpin 250 ribu pasukan Islam guna menaklukan kota besar imperium Romawi yakni Konstantinopel.Friends, coba kalian bandingkan dengan generasi muda saat ini. Di usia yang sama yakni 25 tahun. Kebanyakan dari mereka terlena. Mereka menjadi pemuda yang galau. Galau Karena belum mendapatkan pacar dan atau cintanya bertepuk sebelah tangan. Mereka banyak menghabiskan waktunya di gedung-gedung bioskop, arena bilyard, di tempat-tempat persewaan play station, termasuk pula nongkrong-nongkrong di kafe dan lain-lain. Lihatlah oleh kalian. Amat sangat jauh berbeda buah yang akhirnya mereka petik, hasil jerih payahnya sendiri.So….mari kita isi-isi hari-hari ini dengan ‘bersusah-susah’ untuk menyiapkan masa depan kita baik di dunia maupun kelak di akherat. Yakinlah setiap kesusahan yang kita lakukan dalam membina diri kita ini menuju kebaikan, akan senantiasa membuahkan hasil yang manis di kemudian hari.Akhirnya, perlu kiranya kita merenungkan firman Allah SWT dalam surat al Ashr yang artinya sebagai berikut :"Demi masa. Sesungguhnya manusia iti benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali bagi orang-orang yang beriman, dan beramal sholih, serta mereka saling memberi nasehat satu sama lain dengan kebenaran dan penuh kesabaran."j

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post