Evi

Seorang guru bk di SMPN 5 Cikarang Utara, alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta fakultas Psikologi tahun 2002...

Selengkapnya
Navigasi Web

Adinda yang Mandiri(Tantangan H 15)

Setiap sesi konseling individu selalu ada hikmah yang aku bisa ambil.Sungguh mendengarkan setiap cerita yang keluar dari siswa siswi binaanku adalah suatu hal yang menyenangkan. Apalagi ketika kegiatan tersebut memberikan manfaat untuk anak anakku. Di situ lah kesempatan aku mendidik generasi bangsa. Karena aku seorang guru BK yang belum mendapatkan jadwal ngajar tatap muka di depan kelas,melalui layanan konseling ini lah medianya.

Sebut saja Adinda namanya. Anak gadis yang tinggi dan berkulit cerah,cantik pula wajahnya. Namun keindahan wajahnya tak seindah jalan hidupnya. Ia terlahir dari keluarga yang tidak kuat memegang teguh ikatan pernikahan. Sejak kecil pernikahan orang tuanya tidak harmonis dan berujung dengan perceraian. Ketika perceraian itu terjadi,Adinda tinggal sama ibunya. Selanjutnya ibu Adinda menikah lagi untuk kali kedua mengikuti jejak mantan suaminya yang sudah menikah lagi.Dari hasil pernikahan ibunya yang kedua Adinda mempunyai adik.

Ketika duduk di sekolah menengah pertama kelas 7 Adinda menjadi seorang piatu. Ibunya pergi mendahului Adinda. Tinggallah ia sebatang kara.Bersyukur tempat tinggalnya dekat dengan keluarga besar saudara ibunya,jadi bibinya yang menggantikan posisi ibunya. Biaya kebutuhan hidupnya di tanggung oleh bibinya. Namun ketika kelas 9 karena melihat kebutuhan bibinya pun banyak, Adinda berusaha mencari uang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya agar ia tidak membebani bibinya lagi. Maka mulai lah ia berdagang sepulang sekolah hingga jam 9 malam. Ia berjualan gorengan makanan beku, tugasnya menggoreng dan menjualnya. Setiap pendapatan 100 ribu ,ia mendapat 20 ribu.

Karena kegiatan itulah sejak di kelas 9 ia sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Karena data absensi Adinda di kelas 7 dan 8 tidak bermasalah. Ketika saya panggil dan menunjukkan perbandingan data absensi dirinya,ia terkejut dan menyesal karenanya. Hal itu terjadi karena terkadang ia tidak ada uang untuk ongkos,sedangkan tempat tinggalnya jauh dari sekolah. Hasil upah berdagang yang ia dapat tidak mencukupi kebutuhannya karena sekarang mulai sepi pembeli. Namun setelah saya paparkan kegiatan belajar kelas 9 berdasarkan kalender akademik,Adinda berjanji akan berusaha masuk sekolah lebih rajin lagi. Tidak lupa saya motivasi Adinda agar bisa mengatur waktu dan keuangan dengan baik .Sehingga ia dapat berangkat ke sekolah dan menyelesaikan masa belajar di SMP dengan baik.

Menjadikan remaja yang mandiri menjadi pekerjaan rumah bagi pendidik dan orang tua. Karena masih banyak remaja yang manja. Jangankan mencari uang untuk biaya hidup sehari hari mengerjakan kebutuhan pribadinya pun terkadang masih membutuhkan bantuan orang tua.

Kemandirian harus dibiasakan sejak dini disesuaikan dengan kemampuan yang sudah dikuasainya. Ketika anak sudah mampu makan sendiri biarkanlah ia makan sendiri meskipun berantakan,ketika anak sudah bisa pakai baju sendiri biarkanlah ia memakai baju sendiri sesuai dengan pilihannya. Kebiasaan kebiasaan sederhana inilah yang bisa diterapkan dalam membentuk kemandirian anak.

Terkadang rasa sayang berlebihan orang tua menghambat pembentukan kemandirian anak. Sebagai contoh,ketika anak akan belajar menyapu orang tua melarang karena kasihan takut anaknya cape. Ketika hendak belajar memasak orang tua menolak karena takut anaknya luka karena pisau. Kekhawatiran seperti inilah yang pada akhirnya membentuk persepsi anak bahwa keterampilan hidup dasar tidaklah penting. Maka tidak heran banyak anak remaja yang belum bisa melakukan pekerjaan rumah yang sederhana.

Anak anak yang mandiri dambaan setiap orang tua dan guru. Karena orang tua tak selamanya selalu hadir membantu kebutuhan anak anaknya. Dengan kemandirianlah anak anak bisa menghadapi cobaan dan tantangan kehidupan yang semakin rumit.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Anak mandiri bagus namun perlu bimbingan dan arahsn. Sukses selalu dan barakallahu fiik

03 Feb
Balas

Mantul,judul dan isinya pas dihati

06 Feb
Balas

Betul banget Bunda. Anak mandiri dambaan orang tua dan guru. Sukses terus ya Bunda

03 Feb
Balas

Setuju bu, kemandirian harus dipupuk sejak dini. Sukses y bu

03 Feb
Balas



search

New Post