Evi

Seorang guru bk di SMPN 5 Cikarang Utara, alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta fakultas Psikologi tahun 2002...

Selengkapnya
Navigasi Web

Mengingat Kematian (Tantangan menulis hari ke 1)

Meninggalnya Asraf ,suami dari artis cantik Bunga Citra Lestari masih menjadi berita yang hangat diperbincangkan sampai hari ini. Wafatnya sungguh mengejutkan bagi istri,keluarga,sahabat serta penggemarnya. Asraf yang dikenal menjalani kehidupan sehat dan rajin berolahraga akhirnya menutup usia di umur 40 tahun. Usia yang masih muda dan masa produktif berkarya, bahkan ada pepatah yang populer mengatakan bahwa life begin at fourty. Namun itulah takdir yang sudah ditentukan oleh pemilik kehidupan manusia,siapa pun tak akan pernah ada yang mampu melawannya. Karena setiap manusia yang hidup pasti akan mati.

Berkaitan dengan kematian,hari ini saya mendengar dua berita kematian yang disiarkan oleh masjid. Salah satu mayat akan dikuburkan di pemakaman dekat dengan komplek perumahan. Ketika mayat sudah disholatkan di masjid lalu dibawa ke makam dengan keranda mayat melalui depan rumah saya,sungguh peristiwa yang menggetarkan hati. Saya berfikir suatu saat nanti saya pun akan mengalami hal yang sama dengan mayat itu. Sudahkan saya mempersiapkan bekal yang banyak untuk menghadapi kematian nanti. Rasanya kesiapan itu tak akan pernah ada jika saya tidak pernah mempersiapkannya.

Setiap mengingat kematian selalu ada tangis dan air mata. Mengingat ingat kembali apa yang sudah saya siapkan untuk kehidupan setelah kematian. Bagaimana dengan sholat dan ibadah yang saya lakukan, bagaimana tanggungjawab saya sebagai anak,istri,ibu dan guru yang harus saya pertanggungjawabkan di akherat kelak, bagaimana dengan kebermanfaatan saya untuk orang lain serta amal jariyah apa yang saya lakukankan sehingga tetap mendapat pahala meskipun saya sudah tiada.

Berkaitan dengan amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya ,saya rasa menulis bisa jadi salah satu media saya untuk berbagi pengalaman dan sudut pandang yang menghasilkan kebermanfaatan untuk orang lain. Sebagai seorang istri ,ridho suami adalah bekal saya untuk bisa mengetuk pintu surga.Sedangkan sebagai anak,bakti kepada orang tua merupakan ladang amal yang mulia.

Menurut Ali Akbar bin Agil ada tiga cara dalam mengingat kematian yaitu mengingat kematian yang menimpa sanak saudara, sahabat dan tetangga di sekitar kita lalu membayangkan bagaimana sepi dan sunyinya alam kubur serta ziarah kubur.

Sejatinya dengan mengingat kematian dapat menjadi pengingat bagi kita untuk selalu berusaha dekat dengan kebaikan. Dan dengan kebaikan kebaikan ini akan mendekatkan kita kepada Allah. Bukankah Allah dan Ridhonya akan menjadi tujuan akhir kehidupan setelah kematian?.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, paparan yang mengingatkan. Sukses selalu dan barakallahu fiik

21 Feb
Balas

Terima kasih bunda dah berkunjung seperti biasanya. Tolong diingatkan ya kalo sering absen nulis

22 Feb

Mantap, terima kasih sudah diingatkan

21 Feb
Balas

Sama sama bu yayah

22 Feb

Cukuplah kematian sebagai nasehat, bu Evi knp kok br tantangan yg ke 1 ? Menarik ceritanya sedikit serem he he

21 Feb
Balas

Ya bu ninik sempat absen nulis,tolong ingetin ya kalo absen lagi,terima kasih dah support saya

22 Feb

Mengingatkan kepada kita semua akan kematian

21 Feb
Balas

Terima kasih bu dah berkunjung

22 Feb

Terima kasih ilmunya bu

22 Feb
Balas



search

New Post