Evi

Seorang guru bk di SMPN 5 Cikarang Utara, alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta fakultas Psikologi tahun 2002...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tawuran Berawal dari Tempat Nongkrong ( Tantangan menulis hari ke-5)

Berbicara tentang tawuran selalu membuat hati merinding. Membayangkan anak anak yang saling bertarung dengan atau tanpa senjata tajam membuat kita takut, terlebih orang tuanya. Tawuran biasanya terjadi di luar jam belajar sekolah yaitu selepas pulang sekolah dan sekarang tawuran juga terjadi di malam hari.

Tawuran terjadi antara dua kelompok yang saling nyerang. Atas nama kekompakkan dan bela teman mereka berani maju bertarung. Padahal pilihan yang ada ketika tawuran adalah dilukai atau melukai. Kedua pilihan yang sangat tidak menyenangkan. Ketika anak anak terluka akibat tawuran deritanya tidak sebentar karena luka akibat tawuran tidaklah sederhana, ada yang anggota badannya terkena senjata tajam bahkan ada yang sampai meninggal.

Pemicu tawuran terkadang amat sangat sederhana. Sebut saja karena ingin dibilang jagoan, karena saling mengejek,bahkan karena saling melihat dengan tatapan yang menurutnya tak bersahabat pun bisa menyebabkan tawuran.

Tawuran tidak dilakukan perorangan tapi berkelompok. Kelompok ini biasanya berawal dari tempat kumpul anak anak selepas pulang sekolah. Di tempat perkumpulannya itulah terjadi komunikasi dan persahabat sesama teman nongkrong. Dan ketika salah satu dari anggota perkumpulannya punya masalah dengan orang lain lalu ngajak duel maka teman temannya yang lain merasa terpanggil. Ada juga yang hanya ikut ikutan atau diajak temannya.

Berkumpulnya anak anak selepas pulang sekolah di tempat tertentu seperti warung, rental play station (ps) atau mungkin rumah kosong bukanlah hal yang positif. Karena mereka berkumpul bukan untuk kerja kelompok atau belajar melainkan hanya melakukan kegiatan yang tak mempunyai tujuan dan target yang jelas. Mereka hanya kumpul bersendau gurau, main hp bersama atau nonton bareng.

Sejatinya mereka langsung pulang setelah jam belajar di sekolah telah usai. Namun karena alasan di rumah sepi tidak ada orang sehingga bingung mau ngapain jadilah kumpul kumpul dengan teman menjadi pilihan yang asik untuk menghilangkan kesepian di rumah. Alasan lain yang sering diungkapkan adalah senang berkumpul dengan teman teman melakukan kegiatan yang menurut mereka asik dan menyenangkan.

Kegiatan kumpul kumpul selepas sekolah menunjukkan bahwa anak anak belum mampu disiplin, percaya diri dan bertanggungjawab. Karena anak anak yang disiplin akan segera pulang setelah kegiatan belajar di sekolah berakhir. Anak anak yang percaya diri merasa mampu dengan kemampuan diri sendiri dan prestasi yang diraihnya bukan merasa lebih percaya diri jika masuk dalam kelompok tertentu.

Anak anak tidak akan ada kesempatan untuk kumpul kumpul tidak jelas sepulang sekolah jika orang tua selalu mengontrol dan mengawasi jam pulang anaknya. Ketika orang tua melakukan pengawasan yang ketat terhadap jam pulang sekolah mendorong anak anak untuk pulang tepat waktu. Sehingga anak anak terhindar dari kegiatan yang tidak bermanfaat serta terhindar dari pergaulan teman teman yang tidak disiplin dan tidak bertanggungjawab.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju Bun

24 Feb
Balas

Terima kasih bunda dah mampir

25 Feb
Balas



search

New Post