Merajut senja
Angan melangkah merajut asa
Setelah malam kujelajahi
Setelah semua kurangkai
Kueja langkah demi langkah
Kutulis kisah demi kisah
Kutelaah satu persatu
Ada segumpal sakit bersembunyi di sana
Bertahta jauh di dalam relung hati
Rasa pedih semakin perih
Menguasai ruang dan waktu
Menguasai nadi dan tulang
Mengikuti darah yg mengalir pelan tapi pasti
Kepedihan adalah kanvas yg tak berujung
Kepedihan adalah pandangan tak berbatas
Kepedihan adalah jeritan hati yg tak kan henti
Kepedihan adalah torehan kafilah
Kepedihan menguasai semua titik ruang dan waktu
Kepedihan adalah desahan yg beku
Kini
Kepedihan itu ingin kulempar jauh
Sejauh mata memandang
Kepedihan itu ingin kubuang ke kobangan bara
Nun jauh dibawah samudra
Kini,
Hanya ingin bersama sang bidadari
Berdzikir ...
Bertasbih ...
Merajut senja mengantar ke peraduannya
Bumi Silo, 10 pebruari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi religius yang keren banget. Mohon ijin follow Bun. Salam literasi.