#tantanganGurusiana

#harike123

Di antara Dua Webinar

(Bagian 2)

Dalam Webinar Pendidikan yang diselenggarakan Pena Bhakti Institute dengan tema utama Grand Desain Pendidikan Guru Masa Depan, saya sampaikan pula mengenai Peluang guru sebagai penentu masa depan bangsa. Dikutip dari pernyataan Dr. Praptono, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, mengenai Guru sekarang itu harus berdaya dan memberdayakan.

Guru berdaya, dapat dipahami bahwa guru itu memiliki kompetensi minimal yang dipersyaratkan sebagai guru atau memiliki kompetensi guru, yang terdiri dari kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Selain memiliki kompetensi guru, juga memiliki potensi yang dieksplorasi sehingga bermanfaat untuk dirinya sendiri dan orang lain. Guru yang berdaya itu memiliki kelebihan yang patut dicontoh dan menjadi inspirasi bagi peserta didik maupun rekan guru lainnya. Sekalipun tidak mungkin sempurna serba bisa, tetapi setidaknya ada sesuatu bakat, minat tertentu yang dapat menjadi rujukan, sebelum guru itu dapat memberdayakan orang lain.

Dalam memberdayakan orang lain pun perlu memiliki kompetensi bagaimana ia mampu mengajak dan menggerakkan peserta didik khususnya untuk meningkatkan kreativitas, mengembangkan potensi yang dimilikinya, bersifat produktif yang mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Hal ini sejalan dengan konsep “Guru Penggerak” seperti yang dicanangkan oleh Mas Menteri Nadiem Makarim.

Bagaimana peran guru masa kini sebagai penentu masa depan bangsa? Saya adopsi dari grafis kemendikbud, tentang peran guru masa kini itu, terdapat 5 (lima) peran.

Pertama, Guru sebagai pengajar. Guru harus mampu menyampaikan materi pelajaran agar dimengerti dan dipahami oleh peserta didik, melalui beragam model, media, sumber, dan sistem evaluasi yang dikembangkan. Guru bukan hanya transfer ilmu dalam proses pembelajarannya, tetapi membelajarkan peserta didik untuk menguasai ilmu pengetahuan terkait dengan materi pelajaran secara aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.

Kedua, Guru sebagai Katalisator. Guru harus mampu mengidentifikasi, menggali, dan mengoptimalisasi potensi Peserta Didik. Bukan hanya dalam proses pembelajaran, tetapi bakat minat yang terpendam pada peserta didik bisa tereksplorasi, terlatih dan mampu berprestasi.

Ketiga, Guru sebagai Penjaga Gawang. Dalam kondisi saat ini, kehidupan globalisasi yang memberikan pengaruh luar biasa perkembangan teknologi dan informasi, tidak hanya berdampak positif dengan segala kemanfaatannya, namun yang perlu lebih diperhatikan adalah dampak negatifnya. Maka peran guru dalam hal ini adalah harus mampu menyaring pengaruh negatif terhadap perkembangan kepribadian peserta didik. Karena tidak sedikit kasus yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan teknologi dan informasi, sehingga guru memberikan arahan agar memanfaatkan teknologi dan informasi itu dengan bijak.

Keempat, Guru sebagai Fasilitator. Guru membantu peserta didik dalam Proses Belajar Mengajar menjadi teman diskusi dan bertukar pikiran. Guru membantu peserta didik untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, baik itu masalah pembelajaran maupun masalah pribadi.

Kelima, Guru sebagai Penghubung. Guru dapat menghubungkan peserta didik dengan sumber-sumber belajar lainnya yang beragam, bukan hanya dari buku paket yang tersedia, tetapi juga sumber belajar di luar kelas maupun luar sekolah yang turut mendukung proses pembelajaran akademik serta non akademiknya.

Bersambung...

Kobar, 21052020