AJUN PUJANG ANOM

Seorang guru yang sedang menikmati bagaimana bahagianya menjadi seorang guru....

Selengkapnya
Navigasi Web
Apa Aku Selalu SALAH di Matamu?
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/buah-salak-bikin-susah-bab/

Apa Aku Selalu SALAH di Matamu?

Malam-malam, ada tamu yang berkunjung ke rumah Mbah Guru (MG), padahal Mbah Guru mau tidur. Siapakah si orang ini, yang tega-teganya mengganggu tidurnya simbah?

MG: "Maaf, bapak siapa ya? Kok datang malam-malam?"

GP: "Sebut saja saya Guru. Di sini saya pakai inisial GP, Guru Prestasi."

Mbah Guru menghela nafas panjang dan dalam batin berkata, sombong benar nih orang, yak?

MG: "Terus ada gerangan apa datang ke rumah saya?"

GP: "Gini mbah, saya sebenarnya baru pulang dari lomba guru prestasi dan dapat juara pertama."

MG: "Bagus itu. Lalu masalahnya apa?"

GP: "Ini belum selesai ceritanya. Jangan dipotong dulu pembicaraannya!"

MG: "Oke deh."

GP: "Dalam perjalanan pulang, saya posting kemenangan saya di medsos. Sebenarnya bukan untuk gagah-gagahan, hanya sekedar untuk merayakan sekaligus memotivasi rekan-rekan guru."

MG: "Lanjut."

GP: "Ada komentar yang masuk. Isinya begini, apa korelasi guru prestasi dengan kemajuan sekolah? Jangan-jangan itu cuma untuk kepentingan pribadi. Saya rasa komentar ini menyerang saya. Karena kelihatannya, komentarnya gimana gitu."

MG: "Nylekit gitu?"

GP: "Saya rasa begitu."

MG: "Lha wong, mau ngomong nylekit saja, muter-muter?"

GP: "Saya itu orangnya nggak enakan."

Mbah Guru, mengeluh dalam hatinya, nggak enakan, kok bertamu malam-malam. Sungguh terlalu ini orang.

MG: "Jadi persoalanmu sakit hati gitu, akibat membaca komentar yang nylekit tadi?"

GP: "Bukan gitu mbah."

MG: "Lho. Lantas apa?"

GP: "Gimana ya ngomongnya?"

MG: "Ya, ngomong saja."

GP: "Setelah membaca komentar tadi, saya tidak segera pulang. Segera putar balik kesini."

MG: "Jadi ini belum pulang? Eh eh eh. Ya mestinya pulang dulu. Anak bini sudah nunggu di rumah. Besok-besok kan bisa."

GP: "Urgen mbah ini."

MG: "Urgennya dimana?"

GP: "Karena ini mempertaruhkan kehormatan, tidak saya saja, tapi semua guru yang ikut-ikut lomba semacam ini."

MG: "Gitu aja kok dipikir?"

GP: "Ya harus dipikir. Nanti dikira saya atau kami yang ikut kegiatan sejenis itu, hanya buat mengejar ambisi pribadi dan abai terhadap kemajuan siswa."

MG: "Sering meninggalkan kelas?"

GP: "Nggak terlalu sering mbah?"

MG: "Lalu yang menunggui siswanya siapa?"

GP: "Iya guru lainnya."

MG: "Yakin? Apa kamu lihat CCTV-nya?"

GP: "Nggak juga sih."

MG: "Itu yang membuat banyak pihak menuduh, kelakuan kamu dan teman-temanmu itu gemar memoles diri, lupa tanggung jawab."

GP: "Terus kami harus gimana? Gimana kami bisa meningkatkan kompetensi dan belajar, jika hanya di dalam kelas?"

MG: "Makanya tadi simbah bilang, nggak usah dipikir."

GP: "Kok saya nggak paham maksudnya simbah."

MG: "Kalau memang niat ikut-ikutan itu demi kebajikan, mengapa tidak? Orang akan selalu nyinyir, terhadap apapun tindakan kita. Karena itu tetaplah melangkah, perbuat lebih banyak hal berguna, khususnya demi anak didik."

GP: "Alhamdulillah. Terima kasih banyak atas waktu dan pencerahannya mbah."

MG: "Iya sama-sama. Sana segera pulang. Ingat kamu juga seorang kepala rumah tangga. Harus tahu skala prioritas. Jangan sampai profesimu membelenggu dirimu."

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post