Kancah Waktu
Sedemikian kacau jiwa merambah
Syair tertimbun rindu
Sekadar meregang malam, kaki mencari langkah
Sedemikian itu wajah yang dicinta
Menunggu api
Di atas karang terhempas bayu
Sedemikian banyak yang terfahami
Langkah jenjang kaki
Meniti busa asmara
Sedemikian buram arti melabuh
Jejak dermaga
Di tengah savana
Sedemikian manis engkau berteduh
Tanpa atap kepastian
Huma rasa
Sedemikian, bait-bait mengunci hati
Bumerang kekaguman
Mengupas kancah waktu
Kertonegoro, 27 September 2016
Salam,
Akhmad Fauzi
Ilustrasi gambar : pixabay.com
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
berat banget pak beban rindunya, indah banget pak puisinya, salam sukses
Berat nian nggih bu Habibah, begitulah rindu itu... salam puisi nggih
Syahdu
Melo Bu hehehe...