Akhmad Fauzi

Ada yang sedikit membanggakan saya sebagai "anak pelosok", yaitu ketiga bersama pak JK (Jusuf Kalla) menerbitkan buku keroyokan dengan judul "36 Kompasianer Mer...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kancah Waktu

Kancah Waktu

 

Sedemikian kacau jiwa merambah

 Syair tertimbun rindu

 Sekadar meregang malam, kaki mencari langkah

 

 Sedemikian itu wajah yang dicinta

 Menunggu api

 Di atas karang terhempas bayu

 

 Sedemikian banyak yang terfahami

 Langkah jenjang kaki

 Meniti busa asmara

 

 Sedemikian buram arti melabuh

 Jejak dermaga

 Di tengah savana

 

 Sedemikian manis engkau berteduh

 Tanpa atap kepastian

 Huma rasa

 

 Sedemikian, bait-bait mengunci hati

 Bumerang kekaguman

 Mengupas kancah waktu

 

 Kertonegoro, 27 September 2016

 Salam,

 

 Akhmad Fauzi

 

Ilustrasi gambar : pixabay.com

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

berat banget pak beban rindunya, indah banget pak puisinya, salam sukses

11 Jul
Balas

Berat nian nggih bu Habibah, begitulah rindu itu... salam puisi nggih

13 Jul

Syahdu

11 Jul
Balas

Melo Bu hehehe...

11 Jul



search

New Post