AKHMADI, SH

Saya adalah seorang guru ASN yang bertugas di SMP Negeri 44 Jakarta, meluangkan waktu untuk menulis dengan niat berbagi pengalaman kepada pembaca, tugas ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Erapor Kurmer dan Permasalahannya
E Rapor Kurmer

Erapor Kurmer dan Permasalahannya

Rapor SP yang sempat digunakan pada semester 1 tahun pelajaran 2022/2023 menimbulkan berbagai macam persoalan di dunia pendidikan. sebagai guru tentunya siap tidak siap harus melaksanakan kebijakan penggunaan rapor tersebut. ada beberapa kritik kepada kementerian pendidikan kebudayaan Riset dan teknologi, antara lain :

Penggunaan Rapor SP terkesan dipaksakan tanpa melihat kebutuhan yang ada di lapangan, artinya bahwa rapor sp digunakan untuk sekolah yang menggunakan kurikulum merdeka dan kurikulum 2013. hal ini tentunya tidak cocok. Rapor kurikulum 2013 terdapat nilai sikap (spiritual dan sosial), Nilai Pengetahuan dan Ketrampilan. untuk DKI Jakarta hampir rata-rata semua sekolah menggunakan 2 (dua) kurikulum. Kelas VII menggunakan kurikulum merdeka dan kelas VIII dan IX menggunakan kurikulum 2013, sedangkan rapor yang dibuat kelas VIII dan IX menggunakan rapor kurikulum merdeka yang hanya terdapat 1 (satu) nilai. Melihat hal tersebut, hemat penulis, Mengapa rapor kurikulum 2013 tidak diselesaikan terlebih dahulu? sehingga rapor yang ada sesuai dengan rapor yang sebelumnya ada nilai sikap, pengetahuan dan ketrampilan. tidak terkesan rapor yang ada "blentang blentong". informasi Rapor kurikulum merdeka yang tidak kunjung selesai juga membuat dunia pendidikan aneh. rapor sebagai instrumen penting dalam pendidikan ketika kurikulum merdeka lounching tidak secara automatis ada, tetapi menggunakan karya guru yang sifatnya bisa digunakan, hal ini kementerian dianggap tidak siap dengan kurikulum merdeka.

Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat (1) berbunyi : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. berdasarkan hal tersebut jelas bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana. Dengan rapor yang terlalu lama lounching ini berarti bahwa pendidikan kita tidak terencana dengan baik. mudah-mudan kedepan kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi lebih siap apabila melakukan suatu perubahan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post