Tanggal 27 September 2023 dilaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di lapangan SMPN 44 Jakarta gedung lama dengan penceramah hari Cahyo salah satu peserta dari aksi Indosiar. Acara ini dihadiri oleh Kepala Sekolah, staf manajemen, bapak ibu guru dan peserta didik kelas 7, 8 dan 9. Tema Pada kesempatan ini adalah “Pesan keadilan Rasulullah dalam mengatasi kekerasan dan diskriminasi”. Acara berlangsung dari jam 07.30 -11.30. Acara berlangsung secara tertib dan lancer.

Adapun susunan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut yang pertama pembukaan, yang kedua pembacaan ayat suci Al Qur’an, sambutan-sambutan, pembagian hadiah lomba dan ceramah sekaligus doa penutup. Perlombaan antara lain lomba Azan, MTQ, MHQ dan Nasyid.

Kepala Sekolah SMP Negeri 44 Bapak Nofrizal, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu pendidikan karakter yang ditanamkan kepada peserta didik agar Peserta didik menteladani sifat Rasulullah SAW karena di dalam Al Qur’an jelas dikatakan bahwa Nabi sebagai Uswatun Hasanah/suri tauladan bagi kehidupan umat manusia.

Ustad Hari Cahyo menyampaikan materi yang intinya adalah Rasulullah SAW adalah manusia yang berbeda dengan manusia yang lain perbedaan ini didasarkan kepada figur Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah manusia yang mendapatkan julukan Al Amin (dapat dipercaya) manusia yang saat lahir langsung bersujud, nabi yang sangat mencintai umatnya hal ini dapat dibuktikan ketika Rasulullah SAW menjelang wafat Rasulullah menyebut nama umati umati umati dan Rasulullah adalah figur nabi yang tidak pemarah hal ini dapat dibuktikan ketika kaum Yahudi yang memerangi beliau dengan melempari batu, kotoran tetapi beliau tidak sakit hati tidak marah tapi dibalasnya dengan senyuman.

Pada peringatan Nabi Muhammad SAW tampil drama yang diperankan oleh Peserta didik yang mengisahkan ada seorang Yahudi yang tua dan buta yang selalu menjelek-jelekkan Rasulullah SAW orang buta ini setiap hari pekerjaannya hanya meminta-minta kepada orang yang lewat dan setiap hari kalimat yang diucapkan adalah Muhammad adalah pembohong, penyihir Rasulullah yang selalu dijelek-jelekkan oleh orang buta ini setiap hari menyuapi orang tua yang buta ini tetapi orang ini tidak mengetahui bahwa orang tersebut adalah Nabi Muhammad SAW.

Pada suatu saat ketika Rasulullah wafat dan orang buta ini sudah tidak ada yang menyuapi lagi sehingga orang buta ini bertanya kepada orang di sekelilingnya “Kemana orang yang telah menyuapi saya setiap hari”? lalu bertanya siapakah dia kemudian sahabat nabi menjelaskan kepada orang buta ini bahwa orang yang selama ini menyuapi adalah Baginda Nabi bersama Muhammad SAW, Rasulullah betapa kagetnya orang tua ini dan pada saat itulah dia menangis terharu dan pada akhirnya orang buta ini membacakan dua kalimat syahadat langsung masuk Islam karena melihat Akhlak Rasulullah SAW.