AYO!!! LITERASIKAN SOALMU

Oleh : Akhmad Said Hidayat,S.Pd.SD

Literisi merupakan langkah awal untuk menuju teknologi gabungan antara teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber yang kita kenal dengan teknologi 4.0. Literasi adalah sebuah jawaban untuk mempersiapkan generasi sejak dini dalam menyambut teknolgi 4.0 ini. Dengan konsep mengakses, memahami dan melakukan aktivitas secara cerdas yang meliputi membaca, melihat, menyimak dan berbicara kemudian di dukung dengan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif maka konsep literasi ini akan bisa menjawab tantangan masa depan. Literasi akan menjadi sebuah aktivitas yang efektif jika dibuat suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dan kolaboratif dari berbagai elemen yang akan disebut sebagai Gerakan Literasi. Gerakan Literasi ini bisa diterapkan di sekolah menjadi sebuah Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang melibatkan warga sekolah, akademisi, penerbit, media massa, masyarakat dan pemangku kepentingan.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) tidak hanya bersifat statis pada perpustakaan, majalah dinding atau sudut baca saja, tapi semua kegiatan siswa seharusnya bisa di literasikan, sehingga siswa dalam keadaan apapun bisa mengakses, memahami dan melakukan kegiatan tersebut secara cerdas. GLS harusnya dibuat dinamis sesuai dengan moment anak didik, ketika anak didik menghadapi Penilaian atau ujian, baik itu penilaian/ujian harian, tengan semester, akhir semester atau ujian sekolah, maka kita literasikan soalnya dengan menyajikan soal-soal yang bermuatan literasi.

Disini memang menjadi tantangan bagi guru untuk membuat soal yang punya karakter literasi, karena guru harus di tuntut untuk lebih banyak refrensi, tapi Al-hasil siswa bisa mengerjakan soal sambil belajar dan mengetahui bahkan memahami informasi-informasi baru dari literasi yang disediakan didalam soal. Kuncinya guru harus banyak bahan dalam hal refrensi yang akan dimasukkan dalam soal sebagai literasi. Guru bisa memasukkan literasi yang ada di majalah dinding, sudut baca atau di perpustakaan menjadi literasi soal, sehingga anak akan lebih familiar dalam mengerjakan dan membaca soal dan tentunya tidak menyimpang dari kisi-kisi soal.

Sebagai contoh, ketika anak diberikan soal tentang kata tanya, maka yang disajikan terlebih dahulu adalah literasi yang kemudian akan diarahkan pada kata tanya yang sesuai dengan kisi-kisi soal semisal :

Bacalah paragraf berikut!

Zaman logam atau masa perundagian berlangsung ketika masyarakat sudah dapat membuat alat-alat dari batu. Periode ini disebut masa perundagian karena dalam masyarakat timbul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan. Kepandaian melebur perunggu dan besi yang berasal dari budaya Dongson di Teluk Tonkin (Vietnam). Mereka sudah mengenal teknik melebur logam dan mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkannya. Zaman logam terbagi tia yaitu zaman tembaga, perunggu dan besi.

Kapan zaman logam berlangsung?

Dari contoh soal tersebut, nampak literasi tentang zaman logam atau masa perundagian yang memberikan informasi kepada siswa bahwa pada masa perundagian masyarakat bisa membuat peralatan dari perunggu dan besi. Sehingga siswa selain bisa menjawab kata tanya juga mendapatkan informasi tentang zaman logam atau masa perundagian.

Nah disinilah guru bisa memberikan literasi kepada siswa semenarik mungkin, bisa berupa gambar atau model garis, yang terpenting bisa memberikan informasi literasi kepada siswa.

Ayo!!! Buat para guru, literasikan soal sekreatif mungkin, perbanyak referensi yang familiar kepada siswa, dan sajikan semenarik mungkin. Salam Literasi!!!