Sumiati

Saya lahir di Malang kabupaten tepatnya 29 Mei 1972 . SDN Kalianyar 2 Kecamatan Tamanan Kabupaten BondowosJawa Timur Kota kecil di kaki bukit Gunung...

Selengkapnya
Navigasi Web

Minul Si Ringan Tangan

Tantangan hari ke-4

Siang itu udara terasa panas, matahari bersinar terik seakan membakar yang ada di muka bumi. Semua orang mencari tempat yang teduh untuk sekedar menghindar dari sinar matahari. Tapi semua itu tidak dihiraukan oleh lelaki tua untuk tetap berjalan dengan tidak mengindahkan apa yang dirasakan meski di dalam hatinya muncul keinginan untuk berteduh.

Lelaki tua itu adalah Pak Dasir yang tinggal di ujung gang. Beliau adalah seorang pegawai pemerintah yang telah purna tugas. Di rumah tuanya ia tinggal bersama seorang istri. Istri Pak Dasir mengidap penyakit stroke sejak 6 bulan yang lalu. Pak Dasir dan istrinya mempunyai seorang anak laki-laki yang telah pergi mengahadap Sang Pencipta tepat saat usianya 18 tahun karena mengalami radang selaput otak. Alhasil Pak Dasir hanya bisa menghabiskan masa tuanya hanya bersama istri tercinta.

Setiap hari beliau mempunyai kegiatan rutin yaitu mengurus istrinya, memasak, membersihkan rumah, mencuci baju, hingga berbelanja guna memenuhi kebutuhan hidup. Siang itu beliau menenteng tas kresek selesai berbelanja. Beliau bertemu dengan Minul, anak tetangga sebelah yang periang.

"Assalamualaikum, Pak. Dari belanja ya ?," tanya Minul.

"Waalaikumsalam iya, Nak. Ini membeli keperluan dapur," jawab Pak Dasir.

Minul melihat Pak Dasir kerepotan membawa belanjaan tanpa pikir panjang ia berkata, "Boleh saya bawakan belanjaannya, Pak ?,".

"Apa tidak merepotkan, Nak ?," jawab Pak Dasir.

"Tidak, Pak. Mari saya bawakan," sambung Minul.

Lalu, belanjaan Pak Dasir berpindah ke tangan Minul. Dalam hati Pak Dasir berkata "Terima kasih Ya Allah. Telah Kau kirim malaikat kecil ini yang mau menolongku,".

Minul berjalan di depan Pak Dasir. Sambil berjalan Pak Dasir mengamati Minul, tanpa terasa air mata menetes membasahi pipinya yang keriput. Ternyata masih ada anak yang mau peduli.

Tanpa terasa mereka telah sampai di rumah Pak Dasir, belanjaan langsung diletakkan di ruang tamu dan Minul tidak lupa mendekati istri Pak Dasir yang berbaring di tempat tidur.

"Cepat sembuh ya, Bu," sapanya.

Yang dibalas dengan anggukan dan tak lupa Minul berpamitan pada Pak Dasir. Beliau mengucapkan terima kasih sambil memuji sikap Minul yang sopan dan suka menolong.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren mbak..ini satu contoh karakter yang baik..semangat yo...salam.literasi

03 Jul
Balas

terima kasih, salam literasi

03 Jul

Banfus bu tapi gambarnya mana

04 Jul
Balas

Ayi ditambah dilengkapi gambarnya bu

04 Jul

Ya bu terimakasih

04 Jul

Sip buuu

03 Jul
Balas

Terimakasih

03 Jul

Tambah keren tulisan bu guru ya... semangat bu...

04 Jul
Balas

Ya terimakasih bu

04 Jul

Tambah keren tulisan bu guru ya... semangat bu...

04 Jul
Balas

Alhamdulilah ini hari ke 4

03 Jul
Balas

Siaaap Terimakasih

04 Jul
Balas

siaaaap terimakasih

04 Jul
Balas

semngat bu

03 Jul
Balas



search

New Post