Alaina.S

Lahir di Aceh Tengah, 10 Maret 1986 Mulai Menulis buku single, antologi cerpen dan puisi tahun 2018. Salam literasi ......

Selengkapnya
Navigasi Web
Adinda Sayang Adinda Malang

Adinda Sayang Adinda Malang

“Sayang…”

“Saya sebenarnya merasa canggung menyebut nama kamu” celoteh seorang bapak guru saat pertama sekali mengabsen siswa awal masuk kelas di Sekolah Menengah Atas . “ emang benarkan? Nama kamu Adinda Sayang, berarti saya boleh panggil adinda atau sayang” sontak para siswa tertawa. “Tapi bolehlah, nama kamu cocok dengan paras wajah ayumu” sambung sang guru kembali. Entah berapa kali nama itu sering jadi bahan candaan teman-temannya selama duduk dibangku sekolah. Tapi Adinda sudah terbiasa dengan hal itu. Dia bahkan merasa senang memiliki nama yang berbeda atas pemberian orang tua tercinta.

Sebelumnya Adinda pernah menamatkan pendidikan dari sebuah pondok pesantren yang cukup ternama juga di daerah Aceh. Sejak itu Adinda sering aktif mengikuti kegiatan kerohanian di sekolah ataupun di kampung tempat Adinda tinggal. Setiap Bulan puasa rutin mengadakan lomba untuk mengisi kegiatan Ramadhan yang sudah menjadi tradisi sejak dulu.

Adinda pun melanjutkan pendidikan disebuah Perguruan Tinggi Swasta di kota Medan. Dia memilih jurusan D3 Kebidanan. Awalnya sudah mencoba diperguruan tinggi Negeri namun mungkin nasib belum beruntung sehingga dia hanya memasuki Perguruan Tinggi Swasta Kristen. Tidak ada yang berbeda ia masih juga menjadi aktivis kerohanian di kampus tersebut karena memang tersedia wadah organisasi islam didalamnya. Beliau menjadi aktivis dakwah dan itu bahkan ditunjuk oleh pihak kampus.

Disaat liburan tiba Adinda pulang kampung berkumpul melepas rindu dengan keluarga, teman lama yang juga sedang libur dari kegiatan perkuliahan, ataupun teman-teman yang tidak sempat melanjutkan kebangku kuliyah. Ketika itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, Adinda seperti biasa ikut lomba pidato dll. Bahkan sering teman-temanya minta untuk diajari untuk mempersiapkan mengikuti lomba. Begitulah setiap tahunnya semenjak Adinda lulus dari pesantren.

Menjelang wisuda Adinda kembali ke kampung halaman untuk bertemu orangtua sekali gus meminta doa dan restu untuk kelulusannya. Selang waktu satu minggu kemudian ia kembali ke kampus. Pada suatu hari seorang dosen tak sengaja menemukan sebuah undangan. Sontak dosen tersebut kaget melihat tercetak jelas nama Adinda Sayang yang akan melangsungkan pernikahan dengan seorang anak Direktur perguruan tinggi tersebut. Sang dosen yang sering disebut Bu Ana tau persis agama yang dianut calon pengantin laki-laki, beragama Kristen seperti orang tuanya. Bu Ana sendiri beragama islam dan masih mengenal baik dengan orang tua Adinda karena sesama suku Gayo dan berasal dari Takengon. Merasa ini suatu yang tidak wajar maka Bu Ana mencoba mencari tau informasi lebih jelas, namun sesama para dosen pun mengaku tidak tau tentang hal itu. Bu Ana semakin merasa curiga sepertinya ada sesuatu yang dirahasiakan karena disana mayoritas dosen non muslim.

Bu Ana menghubungi pihak keluarga, tentu pihak keluarga sontak kaget dan ternyata saat itu tidak ada kontak lagi yang bisa dihubungi. Keluargapun berangkat menuju kota Medan untuk mencari dimana keberadaan Adinda. Bu Ana tidak tinggal diam sampai disitu ia segera melapor polisi untuk terus mencari informasi dan berharap Adinda bisa ditemukan dan pernikahan dapat dibatalkan.

Menjelang pernikahan Adinda, Bu Ana terus berusaha bekerjasama dengan sejumlah Mahasiswa Gayo yang berada di Medan. Mereka berangkat menuju Kota Siantar yang hanya berjarak beberapa jam dari kota Medan. Didalam undangan tersebut tertulis alamat dan sebuah nama Gereja dimana Adinda akan melangsungkan pernikahan. Bu Ana berharap pada hari pernikahan sebelum Adinda memasuki Gereja melakukan penangkapan, melalui cara kerjasama dengan pihak polisi dan mahasiswa. Namun entah apa yang terjadi pada saat ditemukan gereja tersebut sepi tidak ada aktivitas apapun. Merekapun kembali sia-sia dan tak membuahkan hasil tanpa ada pertanda apapun yang bisa ditemukan. Keluarga tentunya sangat cemas, sedih, dan hati orangtua merasa tersayat-sayat.

Waktu terus berjalan entah berapa lama terdengar kabar Adinda sudah menikah dan tinggal disebuah alamat di Medan. Kembali aksi pencarian dilakukan, begitu mendengar kabar tersebut orangtua dan keluarga tidak ambil diam kembali berangkat ke Medan mencari alamat tersebut. Namun setelah tiba dialamat tersebut warga mengaku tidak tau dan merasa tidak ada warga baru yang tinggal disana. Entah mereka juga ikut menyembunyikan keberadaan tersebut, namun penduduk yang tinggal dialamat tersebut mayoritas non muslim. Keluarga kembali dengan hampa bersama do’a orang tua yang tak pernah berhenti, berharap untuk dapat bertemu Adinda walau dalam kondisi apapun siap untuk menerima Adinda apa adanya.

Tahun terus berganti kali ini terdengar informasi bahwa Adinda sudah mempunyai seorang anak. Adinda ingin menyampaikan kabar kepada orang tua tetapi Adinda tidak ingin keberadaannya diketahui oleh orangtuanya. Konon sebelumnya ketika Adinda menghilang handphone miliknya disita agar tidak bisa memberi kabar kepada siapapun. Adinda dipaksa menikah, dan dipaksa untuk pindah agama dengan diiming-imingi akan diberi kehidupan yang serba berkecukupan. Orang tua sudah letih dan pasrah sembari terus meminta ampun kepada Allah atas segala dosa apa yang telah diperbuat selama ini. Serta memohon kepada Allah agar pintu hati Adinda terbuka kembali kejalan yang benar.

Entah tahun keberapa Akhirnya Adinda pulang ke kampung halaman. Orang tua dan keluarga merasa seperti mimpi disiang hari. Bagaimanapun keadaannya orang tua tetap berhati besar dan merindukan seorang anak walaupun sudah berbeda keyakinan. Rasa rindu dan haru yang mendalam setelah beberapa tahun tidak berjumpa. Adinda hadir dengan buah hati dan sang suami. Tetapi ada yang berbeda dari Adinda, wajahnya tidak secantik dan berseri seperti dulu. Kini wajahnya kusam, kasar dan seakan tidak dikenal lagi.

Selama dikampung dialog terus terjadi. Orang tua, saudara dan warga sekampung merasa bertanggung jawab terus membujuk Adinda agar kembali memeluk Islam. Sang suami mengakui mau untuk masuk islam, tapi entah kenapa sebaliknya malah Adinda yang tidak ingin kembali memeluk Islam. Tutur bahasa Adinda benar-benar berubah. Sudah merasa berupaya sekuat tenaga dan berbagai cara untuk membujuk Adinda tapi tidak berhasil. Akhirnya orang tua sedih dan pasrah dengan kenyataan hidup saat itu.

Adinda kembali ke Medan meninggalkan kampung halaman setelah berapa hari sempat berkumpul dengan orang tua. Entah berapa lama kemudian terdengar kabar Adinda sedang sakit di Medan. Sang adik laki-laki yang usianya baru lulusan bangku SMA saat itu diminta orang tua Adinda untuk berkunjung ke Medan melihat keberadaan Adinda. Dulu mereka sempat belajar bersama-sama ketika masih di Pesantren. Melihat kondisi Adinda yang terus semakin parah adik pun berkeinginan mengajarkan kembali syahadah kepada sang kakak sebagaimana juga dipesankan oleh orangtuanya. Adik tidak diberi kesempatan mendekati Adinda oleh keluarga suami. Hanya melihat dari luar ruangan perawatan.

Akhirnya tak berapa lama kemudian. Sang Khalik sudah menepati janjinya, tibalah dimana waktu yang tak bisa dipungkiri manusia. Rahasia Allah yang tidak bisa diduga makhlukNya. Scenario Allah yang tidak bisa diubah manusia. Adinda pun menghembuskan nafas yang terakhir dipanggil oleh sang pencipta. Adik hanya bisa menyaksikan hingga prosesi penyelenggaraan jenazah selesai tanpa bisa berbuat apapun. Adinda didandani, dihias indah dan dimakamkan dengan prosesi kristiani. “Adinda Sayang Adinda malang” hanya itu kata yang bisa terucap dari orang-orang dikampung halaman.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post