Alaina.S

Lahir di Aceh Tengah, 10 Maret 1986 Mulai Menulis buku single, antologi cerpen dan puisi tahun 2018. Salam literasi ......

Selengkapnya
Navigasi Web
Oh... BPJS

Oh... BPJS

Seperti biasa pagi itu ketika sampai disekolah aku langsung duduk di ruangan TU. " uhuk...uhukk" sambil merogoh isi kantong plastik berisi obat. " masih batuk juga kamu? Semenjak aku berangkat sampai aku pulang tour dari dua negara belum juga kamu sembuh". Celetuk salah seorang teman." ia, ni aku udah dua kali ke klinik" sahut ku.

" kamu sih bandel nggak mau dengar kata- kata ku. Makanya beli aja obat *** di apotik jangan pakai BPJS ". Kali ini celetuknya dengan nada yang lebih tinggi.

Sore itu untuk ketiga kalinya aku duduk nunggu antrian berobat di klinik karena batuk belum juga kunjung sembuh. Sakit parah atau cuma batuk doang ngantrinya sama tetap lama juga. " ibu keluhannya apa? Sambut ramah seorang perawat sambil mengecek tensi darah dan menanyakan berat badan. " oh tensinya rendah ya bu 90/70". Aku hanya menganggukan kepala. Tak lama kemudian seorang dokter datang menghampiri sambil menanyakan hal yang sama. " ibu keluhannya apa?". Padahal dia sudah melihat catatan perawat yang barusan memeriksa kondisi ku. Berkali- kali kulihat ia tampak kesulitan untuk menundukkan kepala ketika memeriksa ulang kondisi ku sambil memalingkan wajah dan menarik nafas. " dokter batuk dan filek juga ya?" tanya ku. " ia bu gimana lagi, musim sepertinya" jawabnya. Dalam hati merasa geli ingin tertawa. Gimana pasien bisa sembuh kalau dokternya juga sakit.

Antrian selanjutnya pasti juga terjadi di apotik. Kini dapat juga giliran ku. " Bu ini obat batuk dan fileknya. Ini vitaminnya diminum 3x sehari dan anti biotiknya 1x sehari. Aku mendengarkan penjelasan petugas yang memberikan obat. Kemudian sambil berlalu aku memperhatikan label harga pada bungkusan masing- masing obat Rp. 2.700,-

Aku menghela nafas. Inikah mungkin yang membuat orang malas untuk berobat menggunakan BPJS, belum lagi sakitnya lama sembuh, antrian panjang hanya untuk menghemat biaya. Padahal angsuran tiap bulannya lebih besar dari label harga dikemasan obat ini.

Tapi aku pernah mendengarkan penjelasan seseorang, kenapa obat yang menggunakan BPJS itu murah? Ya karena BPJS menggunakan obat generic, yaitu obat yang sudah diproduksi lebih dari sekian puluh tahun jadi tidak menggunakan hak paten lagi. Sebenarnya yang membuat obat harganya mahal karena membayar hak patennya. Tapi masalah obat yang sudah lama diproduksi mungkin komposisinya berbeda dengan obat jaman now yang sudah diciptakan komposisinya berdasarkan kecanggihan perkembangan penelitian ilmuan, maka hanya Tuhanlah yang tau...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post