Alaina.S

Lahir di Aceh Tengah, 10 Maret 1986 Mulai Menulis buku single, antologi cerpen dan puisi tahun 2018. Salam literasi ......

Selengkapnya
Navigasi Web
ORANG GEMUK PENGABAI HADIS NABI. BENARKAH?

ORANG GEMUK PENGABAI HADIS NABI. BENARKAH?

Bila melihat diri ini berbadan buntal alias gendut, siapakah yang pantas untuk disalahkan? Apakah selera makan yang disalahkan? Atau justru pola makanlah yang salah. Perlukah kata diet???

Katanya gemuk itu petanda makmur. Itu mitos orang terdahulu. Faktanya gemuk itu petanda sarang penyakit.

Mengutip sedikit cuplikan pendapat para ahli

“ Manusia hanya membutuhkan 2000 sampai 2500 kalori per hari”

Jumlah kalori tersebut berlaku untuk ukuran tubuh yang ideal. Tapi bagi tubuh yang sudah tidak ideal atau sudah mempunyai berat badan lebih, maka kalori yang dibutuhkan tidak sampai 2000 kalori. Pastinya harus dibawah angka tersebut. Jika tidak maka kalori dalam tubuh akan berlebih dan berubah menjadi lemak yang bertumpuk dalam tubuh. Ibarat menabung.

Lantas apa hubungannya dengan gemuk dan hadis Nabi?

Didalam sebuah hadis Nabi . Rasulullah Salallahu alaihi wassallam bersabda:

Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang

Makna yang terkandung didalam hadis tersebut mengenai seorang muslim dalam makan, yaitu jangan berlebihan makan sampai kenyang yang membuat malas dan merusak kesehatan.

Makan sangat bermanfaat bagi seseorang, jika makan ketika sudah lapar atau sedang membutuhkan. Dan ketika makan, tidak boleh berlebihan sampai kekenyangan. Adapun kekenyangan yang tidak membahayakan, tidak mengapa”.

Dalam penjelasan ulama yang lainnya. Rasulullah shallallahi ‘alaihi wa sallam bersabda,

Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”.

Rahasia sehat Rasulullah yang selama hidupnya hanya mengalami dua kali sakit, itupun hanya sakit batuk atau flu, karena beliau mengamalkan pola dari hadis tersebut. Beliau mengisi 1/3 lambung dengan makanan, 1/3 lagi untuk air minum dan 1/3 lagi untuk bernafas.

Perut yang kekenyangan membuat lambung lelah mencerna, bahkan tubuh akan menghabiskan waktu berkonsentrasi hanya ke lambung sehingga tidak sempat menciptakan hormon penawar racun terhadap penyakit penyerang tubuh. Padahal tubuh secara alami sebenarnya mampu menciptakan penawar racun tersendiri yang dapat menangkal segala penyakit.

Oleh sebab itu, sebenarnya segala penyakit dalam tubuh bersumber dari lambung.

Perlukah diet?

Bagi yang sudah mengamalkan hadis Nabi tersebut diatas sebenarnya ia sudah menjalankan diet yang sehat dan alami.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post