Alamin Labis

Alamin S.Pd, Lahir di Karang Agung, Tanggamus pada 12 Februari 1983, putra sulung pasangan Bapak Labis dan Ibu Sukaisih. Ia menyelesaikan Pendidikan Dasar di SD...

Selengkapnya
Navigasi Web

EMAS YANG TAK BERKILAU (Kisah perjuangan seorang remaja yang cerdas, namun karena keadaan ekonomi orang tuanya tak mampu. ia harus berjuang, walau terkadang banyak bullyan dari teman sekolah bahkan saudara-saudaranya. Keadaan tak membuatnya patah semangat.

Masa remajaku tak seberuntung dan seindah remaja-remaja pada umumnya. Bagi sebagian besar remaja, masa-masa SMA adalah masa-masa indah. Namun sebaliknya hanya kulalui untuk belajar. Maklum aku berasal dari keluarga yang tak mampu. Jangankan mau berpakaian bagus dengan arloji indah disertai harumnya parfum. Punya seragam sekolah saja aku sudah bersyukur. Sepasang sepatu yang lusuh selalu menemaniku. Buku tulis yang ku punya hanya beberapa saja, itupun pemberian bibi bekas anaknya sekolah dulu.

Pada awal masuk SMA, aku sedikit minder dengan teman-temanku. Seragam mereka bagus, sedangkan aku tidak. Buku mereka baru, sedangkan punyaku tidak. Namun rasa itu perlahan ku hilangkan. Aku tak mau mengecewakan orang tuaku. Walau aku tak mempunyai seragam dan buku yang bagus, namun aku masih mempunyai kemampuan untuk belajar. Mengapa aku harus minder, mengapa harus malu? Pertanyaan itu kujadikan penyemangat hidupku.

Jarak sekolah dari tempat tinggalku cukup jauh, sehingga untuk sampai di sekolah aku harus naik angkot. Setiap pulang sekolah, demi menghemat uang saku, aku harus berjalan kaki 2,5 jam untuk sampai ke rumah. Menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu, yang kuderek sendiri. Terkadang aku harus bertaruh jiwa saat air sungai itupun besar. Rasa takut terkadang menghantuiku, bila sedang berada ditengah sungai tiba-tiba banjir datang. Namun, demi masa depan aku harus bisa. Kubuang rasa takut, kubayangkan wajah ayah dan ibu. Alangkah bahagianya mereka, jika aku bisa menyelesaikan sekolah.

Kutelusuri sendiri jalan pulang, melalui tepi sungai yang sepi. Bila musim panas, rasa haus dan letih mengiringi langkahku. Jika musim hujan, rasa dingin menemaniku. Dengan seragam sekolah yang basah dan buku yang ku masukkan didalam kantong plastik. Terkadang rasa malu saat orang memperhatikanku . Usiaku sudah remaja, namun karena keadaan aku tak seperti yang lainnya.

BERSAMBUNG .............

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wau. Jadi penasaran tuh lanjutannya bang. Mantap jadi terinspirasi

09 Jul
Balas



search

New Post