Sunyi, Rindu Terpatri
Sunyi, Rindu Terpatri
Seberkas sinar rembulan malam itu
Seolah menjadi saksi bisu
Antara kerinduan dan cemburu
Ataukah senyuman nan beku
Meski berbalut cincin galaksi
Langit bertabur gemintang
Lampu-lampu teknologi menyonar
Hiruk pikuk mesinmesin teknologi memekik
Atau canda tawa setiap orang berlalu lalang
Namun, jeritan hati siapa yang tahu
Lalu jiwa yang terlara tak ada yang menyeru
Sunyi di antara gemerincing piringpiring cafe
Beku terbelenggu minuman buah yang membatu
Kuterduduk lunglai
Lalu memandangi wajahmu, sebinar bulan
Dan menelisik korneamu, kuterderai tak tertahan
Meneroka seantero kursi-kursi tetamu
Atau menjelajah setiap insan bersua
Kau tak ada
Tidak tersua
Entahlah, jiwamu membayang
Romanmu, menyeri
Renjana sentiasa meranum
Sunyi, rindu kian terpatri
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lanjut pak