Alexander Timbul Hamonangan Sibaran

Baik menjadi orang penting, tapi lebih penting menjadi orang baik...

Selengkapnya
Navigasi Web

Polisi juga Manusia sebagai Penjaga Keamanan di Indonesia.

Indonesia kembali berduka. Pasca penetapan pilpres pada tgl 21 Mei Pagi hari telah terjadi bentrok antara masa yang ingin mencari keadilan terhadap ketidak puasan terhadap putusan KPU. Masa yg berkumpul di Bawaslu melakukan aksi demo dan orasi menuntut atas kecurangan yang terjadi selama pemilu. Menginginkan agar pembatalan hasil keputusan KPU atas penetapan pemenang pilpres.

Tapi apa yang terjadi? Tindakan masa yang menginginkan aksi damai disusupi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi. Oknum-oknum yang tidak merasa puas yang meninginkab kerusuhan bahkan kalau memungkinkan memjadi chaos.

Ketika terjadi bentrok yang disalahkan siapa? Tentu saja aparat keamanan yang ada disekitar lokasi kerusuhan. Siapa dia? Polisi.

Polisi sebaga penjaga di garis depan tentu saja yang selalu disalahkan. Padahal mereka sudah bekerja sesuai dengan SOP yang telah di tentukan oleh KAPOLRI sebagai pimpinan di institusi Polri dan Kapolda DKI sebagai garis komando karena lokasi kerusuhan berada di DKI.

Masa yang di desak untuk mundur melakukan perlawanan dengan cara mendorong barisan polisi. Sebagai polisi tentu polisi itu manusia. Punya batas kesabaran walaupun telah melakukan SOP seperti telah diperintahkan pimpinan institusinya. Demi mempertahankan dirinya dan demi menjaga keamanan mereka rela menjadi korban terdepan karena penjagaan. Demikian dengan masa yang melakukan unjuk rasa pasti ada yang jadi korban karena tidak mengikuti aturan yang telah disuruh.

Kalau pun ada korban dari masa yang melakukan unjuk rasa sampai korban dunia tidak bisa langsung menyalahkan polisi sebagai garis depan. Tidak serta merta mereka langsung menembaki masa. Secara SOP pastilah mereka melakukan peringatan seperti penembakan gas air mata, untuk membubarkan aksi. Kalau masa memaksa terus mungkin tindakan ke 2 Polisi menggunakan Water Canon untuk memecah masa. Kalau tidak memungkinkan lagi baru melakukan tindakan yang terukur dengan peluru karet. Barulah langkah yang terakhir melakukan penembakan peluru tajam disaat genting.

Apakah salah polisi melakukan penembakan dengan peluru tajam? Bisa iya bisa tidak. Lihat dulu situasi dilapangan. Kalau kondisi genting, polisi sah melakukan tindakan memuntahkan peluru tajam. Dalam hal unjuj rasa tentu ada yang korban. Kalau tidak polisinya pasti masa unjuk rasa.

Mari sikapi kejadian yang terjadi secara positif. Langkah yang dilakukan oleh Polri dalam menjaga Indonesia dari ancaman sudah tepat. Apalagi saat ini sudah dilakukan penangkapan terhadap oknum-oknum yang melakukan tindakan provokasi

Kembali kita rajut rasa ke Bhinekaan seperti semboyan kita 'BHINEKA TUNGGAL IKA" Berbeda-beda tetapi satu juga.

Pemilu sudah usai. Bagi yang belum puas terhadap putusan KPU dapat mendaftarkan gugatan ke MK. Biarkan MK yang bekerja untuk dapat memutuskan segala hasil yang akan terjadi. Walaupun pihak yang bersengketa nanti nya dalam penetapan MK harus bisa menerima dengan legowo. Apakah gugatan dikabulkan atau tidak. Mari menahan diri.

Tidak ada artinya sampai mengobrak-abrik keamanan Indonesia. Justru dengan kerusuhan ini, bangsa Indonesia menjadi rugi besar. Banyak infrastruktur yang telah dibangun hancur nantinya. Yang mengharuskan perlunya dana perbaikan terhadap infrastruktur yang rusak.

Seharusnya dana tadi bisa digunakan untuk infrastruktur yang belum dibangun jadi digunakan untuk perbaikan infrastruktur yang rusak.

Redam ego kepentingan kelompok. Utamakan kepentingan negara supaya negara Indonesia disegani dan dihargai dunia.

Pak polisi... kami percayakan keamanan negara kepada institusi bapak. Pasti bapak menguasai semua strateginya. Selamat bertugas pak polisi jangan pernah lelah ya pak. Tuhan pasti memberkati dan menjaga bapak dalam tugas bapak. Demikian juga dengan TNI selamat bertugas semuanya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post