Alfian Tarmizi, S.Pd.I

"Ribuan kata bisa kamu ucapkan dalam sehari, tapi akan hilang begitu didengar, tapi ratusan kata yang kamu tulis akan abadi, dibaca semua orang, maka menulislah...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan hari ke-68. Perang Dunia Ke III Bagian 6

#Tantangan hari ke-68. Perang Dunia Ke III Bagian 6

Jimi dan rekan-rekannya bekerja tanpa henti, siang dan malam untuk menemukan vaksin senyawa anti virus yang telah dilepas beberapa hari yang lalu. Mereka sibuk meneliti tanaman, buah-buahan, hewan dan zat-zat kimia lainnya yang bisa dipakai sebagai obat anti virus yang mereka sendiri belum memberikan nama padanya. Iya, bukankah mereka membawanya dari Lab di Syanada tempat mereka bekerja dulu. Di sana teman-teman mereka juga belum memberi nama dan belum juga mendapatkan penangkalnya.

Sudah sepuluh hari lebih berlalu tidak ada yang terjadi di dunia. Menginjak hari yang ke 17 belas terdengar kabar di pasar hewan liar telah berjangkit sebuah virus yang menyerang manusia akibat makan daging kelelawar. Daging kelelawar memang selama ini diperjual belikan di pasar ini. Menurut oraang yang memakannya daging kelelawar ini enak. Lebih enak dan manis dari daging ular. Penyakit yang ditularkan kelelawar ini berupa demam, flu, pilek dan batuk kering. Kepala pusing, badan lemas serta persendian sakit. Pada akhirnya orang yang terserang penyakit ini bisa sesak nafas. Li dan suaminya terkejut mendengar khabar ini. Mereka sudah menduga ini akibat senjata kimia yang di lepaskan tiga minggu belakangan. Mereka merasa cemaas dan sangat bersalah. Nasi sudah menjadi bubur. Yang bisa mereka lakukan sekarang ini adalah membuat obat penawarnya.

Seorang dokter spesialis menyatakan bahwa ia terjangkit sebuah virus yang ia beri nama corona. Gejalanya bersin-bersin, batuk kering, kepala sakit, sesak nafas dan demam. Ia baru saja menangani beberapa pasien dan virus ini juga menjangkiti dirinya. Ia meminta pemerntah waspada dengan serangan virus ini. Virus ini belum ada obatnya. Setelah seminggu ia bernyanyi di twitter dan media akhirnya pemerintah memenjarakannya dan ia meninggal dalam penjara. Satu bulan kemudian terdengar khabar semakin banyak warga yang mendapat wabah penyakit ini. Penyakit ini menular dari perantaraan manusia. Semua penduduk di kota heboh dan keatakutan. Pemerintah mulai mempelajari situasi dan membuat isolasi bagi penderita agar tidak menjangkiti orang lain.

Sementara itu di Italia, Iran, Spanyol, Prancis dan Denmark juga terdengar kasus serupa. Virus corona penyebabnya. Pemerintah bergerak cepat untuk mengantisipasi dengan melakukan karantina wilayah. Penduduk tidak diperbolehkan keluar rumah. Pintu dan jendela ditutup. Keluar hanya untuk keperluan mendadak seperti membeli kebutuhan makanan. Sekolahpun diliburkan. Perkantoran ditutup dan angkutan transportasipun di batasi. Penduduk dilarang keluar kota agar tidak menularkan virus ke kota lain. Tapi serapat-rapatnya menutup kota, masih ada juga yang lolos karena mereka takut terjangkiti. Pada hal mereka sudah membawa virus tanpa di sengaja.

Padang Pariaman, 03-04-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post