Al Hazmi Fakhrul Alim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
(60) Berharap yang Tak Pasti Part12

(60) Berharap yang Tak Pasti Part12

( Part 12 : Fakhrul Meninggal ?)

Tak terasa, ternyata kehamilan Syifa telah mencapai waktu dua bulan...

"Sayang, kamu ngapain di dapur masih pagi..." ucap Fakhrul ketika ia melihat istrinya itu di dapur

"Bantuin bi Enon mas..." jawab Syifa sambil sibuk mengiris bawang

"Kamu kan ga boleh capek sayang.. liat tuh perut kamu dah mulai bunciiit..." ucap Fakhrul terkekeh sambil mengelus perut Syifa

"Yuk kita duduk di depan aja ya..." ajak Fakhrul dan menarik tangan Syifa

"Iii mas loh..." ucap Syifa

"Mas beli duren napa, pengen..." pinta Syifa dengan wajah memelas

"Wah, anak abi pengen durian ? Hmmm ayolah kita beli" ucap Fakhrul sambil mentap wajah Syifa

"Yeee makasi abiii" ucap Syifa manja

Fakhrul dan Syifa pun pergi mencari durian... syukurlah lagi musim durian jadi mudah di dapatkan hingga akhirnya mereka berhenti di tempat penjual durian di pinggir jalan

"Berapa duriannya bang ?" Tanya Fakhrul

"Dua dualima bang...." ucap penjual tersebut

"Yasudah deh 2 ya bang yang manis..." ucap Fakhrul

Tak lama kemudian penjual tersebut menghampiri Fakhrul dan memberikan 2 buah durian dan langsung di belah 1 Syifa pun langsung menyantapnya dengan sangat lahap

"Mas... si dedek minta mas makan juga..." ucap Syifa

"Tapi,.. tapi, tapi kan,.. mas," ucap Fakhrul namun ia ragu untuk bicara

"Mas ga suka durian... maaf ya sayang... abi ga suka durian" ucap Fakhrul

"Syifa ga mau tauu pokoknya mas harus makan duriann sekarang... kalau ga Syifa ngambek" ucap Syifa ngambek

"Sayang... kamu ngidam jangan yang aneh aneh dong...." ucap Fakhrul menenangkan suasana

"Pokoknya kamu makan sekarang mas.... ini kan yang minta si dedek bayinya..." ucap Syifa memasang wajah merengut

"I...iya deh... tapi satu aja ya..." ucap Fakhrul mengalah... ia tidak mau istrinya menjadi sedih dan ngambek sama dia... pasalnya ia belakangan ini cukup sabar menghadapi sikap Syifa yang berubah drastis seperti anak anak

"Yeeaayy, abi mauuu... gitu dong abii cayang..." ucap Syifa

"Sudah ah... jangan lebay gitu..." ucap Fakhrul sambil terkekeh

"Ini ya mas... Syifa suapin untuk mas yang paliiiing besaar" ucap Syifa sambil mengambil satu potong buah durian

"Enak kan mas..." ucap Syifa memasang senyum merekah di wajahnya namun di jawab anggukan pelan oleh Fakhrul dan wajah Fakhrul berubah drastis... ia merasa ia ingin muntah

"Sayang... udah... udah... mas mau muntah... bentar ya mas cari air..." ucap Fakhrul dan lari kedalam mobil mengambil air

"Ahh mas lebay... sudah yuk pulang..." ajak Syifa

"Kuy kuy..." ucap Fakhrul

Sesampainya di rumah, Fakhrul dan Syifa duduk di sofa

"Sayang.... mas minta maaf ya kalau mas ga bisa bahagiain kamu sepenuhnya..." ucap Fakhrul sambil menatap mata Syifa dan menggenggam tangan Syifa

"Enggak kok mas, Syifa ngerasa sangat beruntung jadi istri mas... Syifa sayang banget sama mas..." ucap Syifa dan langsung memeluk Fakhrul

"Sayang... kamu cinta sama mas kan ?" Tanya Fakhrul kembali

"Iya dong,. mas kenapa kok gini ? Lebay deh," ucap Syifa

"Kamu harus kuat ya sayang. Kamu harus bisa jaga anak kita sampai dia dewasa..." ucap Fakhrul menciptakan suasana haru di tengah mereka... entah kenapa ia ingin sekali mengatakan kata kata itu... ia merasa akan pergi jauh sekali dari keluarganya

"Mas... mas kok gitu ngomongnya... Syifa mau sama mas terus... Syifa ga mau ngurus anak kita sendirian..." ucap Syifa mulai meneteskan air mata

"Sudahla sayang... tenang... kalau mas meninggal nanti kamu jangan berlarut larut dalam kesedihan ya sayang" ucap Fakhrul pun membuat pecah tangisan antara mereka berdua dalam pelukan membuat bi Enon pun khawatir

"Yasudah... elap gih air matanya... nanti cantiknya ilang..." ucap Fakhrul sambil mengecup kening Syifa sangaat lama...

Dan ia juga mengecup perut Syifa

"Sayang... tolong siapkan baju mas untuk Sholat Jumat ya... nantikan mas kan mau ngisi di masjid depan..." ucap Fakhrul dandi jawab anggukan oleh Syifa

Fakhrul pun langsung mandi sedangkan Syifa menyiapkan baju untuk di pakai Fakhrul sholat

"Sudah tampan kan sayang ?" Tanya Fakhrul kepada Syifa sambil menatap kaca

"Hmm... suami siapa dulu dong..." ucap Syifa

"Udah pande ya, siapa yang ngajarin..." kekeh Fakhrul

"Namanya muhammad Fakhrul Shiddiq orangnya baik,. Sholeh, suami idaman..." ucap Syifa membuat mereka berdua tertawa puas

"Sudah dulu ya sayang, mas pergi ke masjid dulu... kamu hati hati di rumah, jaga diri... jangan terlalu capek..." ucap Fakhrul dan di jawab anggukan dua kali oleh Syifa... ia pun mengecup kening Syifa dan Syifa mencium tangan Fakhrul

Syifa mengantarkan Fakhrul sampai ke depan rumah dan sebelum Fakhrul pergi, ia menyempatkan diri memeluk istrinya seerat mungkin

"Assalamualaikum...." ucap Fakhrul

"Waalaikum salam..." jawab Syifa

Fakhrul pun langsung berjalan ke dalam masjid dan Syifa pun langsung masuk ke dalam rumah...

Tak lama kemudian terdengarlah suara khutbah oleh Fakhrul... Syifa mendengarkannya dari rumah dengan sangat khusyu... ia sangat menikmati khutbah dari suaminya itu

Beberapa menit kemudian terdengar suara takbir

"Allahuakbar..." ucap Fakhrul memulai Sholat dengan takbir

Ia pun membacakan surah Al Fatihah dan surah Al Jumuah sesuai dengan hari jumat namun di tengah bacaannya tiba tiba tidak terdengar lagi oleh Syifa suara Fakhrul

Syifa pun mulai khawatir... mulai muncul fikiran fikiran buruk di otaknya... ia sangat mencemaskan suaminya itu

Ternyata ketika Fakhrul tengah membacakan surah Al jumuah, di tengah sholat, di lihatnya ada sebuah cahaya sangat terang dan ia merasakan sakit luar biasa di dadanya dan ia pun terjatuh dan meninggal dunia

Seorang ma'mum di belakang Fakhrul pun langsung mengecek keadaan Fakhrul dan menggeser tubuh Fakhrul ke samping dan ma'mum tersebutlah yang melanjutkan sholatnya

Taklama kemudian terdengar kembali suara sholat dari masjid... Syifa pun mulai tenang... tapi ia sangat kaget ketika suara yang di dengarnya bukanlah suara Fakhrul

*****

Tiba tiba suara ketukan pintu pun terdengar

Tok...tok..tok...

Assalamualaikum... suara seseorang sayup sayup mirip seperti suara Fakhrul

"Waalaikum salam..." jawab Syifa langsung berlari membukakan pintu

"Alhamdulillah mas udah pulang, kok cepet banget mas ? Itu di masjid belum siap... ini mas kenapa pucet banget ? Ayo kita masuk dulu, mas sakit ya ?" Ucap syifa panjang lebar dan menarik tangan Fakhrul ke kamarnya

"Mas tidur dulu ya, biar Syifa ambilin kompres." ucap Syifa dan ia langsung pergi ke dapur dan mengambilkan kompresan

****

Seusai sholat jumat, seisi masjid menjadi haru melihat seseorang pria yang sangat baik... telah meninggal dalam keadaan sedang sholat...

Di seluruh penjuru masjid pecah tangisan... semua orang bersholawat dan mengagungkan Allah sambil mengangkat tubuh Fakhrul yang sudah terbujur lemah namun terlukis senyuman merekah di wajah Fakhrul... wajhnya pun tampak berseri dan cerah

Para jamaah pun langsung membawa Fakhrul ke rumahnya dan mengetuk pintu rumah

Tok...tok...tok...

Assalamualaikum...

Ucap seseorang... mendengar suara ketukan pintu dari luar, Syifa yang sibuk membuatkan kompres untuk Fakhrul langsung bergegas membukakan pintu rumah

Ia di kagetkan dengan sangat banyak orang di depan rumahnya

"Waalaikum salam... bapak bapak ada apa ya ?" Ucap syifa penasaran

"Ibu Syifa yang sabar ya bu... suami ibu bapak Fakhrul telah meninggal dunia..." ucap salah seorang tetangga

"Loh, enggak pak. Mungkin bapak salah orang. Suami saya ada di kamar, tadi baru pulang katanya gaenak badan. Sebentar ya saya panggilin..." ucap Syifa membuat semua orang terheran

"Mas Fakhrul, ini mas ada yang nyariin..." ucap syifa sambil berlari ke kamar namun ia tak melihat ada seorang pun di kamarnya... ia pun berlari kesana kemari mencari suaminya dan ia kembali ke arah kerumunan warga di depan rumahnya

"Kok gaada ya pak... tadi ada loh..." ucap Syifa putus asa

"Jadi gini bu... suami ibu meninggal ketika sedang menjadi imam di masjid tadi... semoga beliau khusnul khotimah ya bu..." ucap tetangga itu dan mereka pun langsung membawa Fakhrul ke dalam rumah

Mata Syifa langsung membulat ketika ia melihat sesosok jenazah... yang sangat ia kenali wajahnya... tiba tiba air mata pun tak terbendung... ia menangis sejadi jadinya ia menangis meraung raung hingga ia pingsan..

Para tetangga di bantu oleh bi Enon langsung meletakkan jenazah Fakhrul di ruang tamu dan berusaha menyadarkan Syifa

Bi Enon pun tak habis akal,.. ia langsung mengambil handphon milik Fakhrul dan menelpon semua kontak yang ada memberitahukan bahwa Fakhrul telah tiada

Hampir semua orang tak percaya dengan kabar meninggalnya Fakhrul termasuk sahabat Fakhrul dan orang tuanya

Akhirnya semua orang sudah berkumpul sedangkan Syifa belum juga sadarkan diri

"Fakhrul... anak mama... sayang... bangun lah sayang... bangun naakk... jangan tinggalin mama sayang... sayang... mama ga mau kamu pergi secepat ini nak..." ucap mama Yanti sambil memeluk tubuh Fakhrul dan menangis meraung raung

Seisi rumah semua penuh dengan tangisan... tak ada yang menyangka... orang sebaik Fakhrul bisa meninggal secepat ini...

Termasuk Fuzha dan sahabat sahabat Fakhrul, mereka menangis sejadi jadinya... di hadapan jenazah Fakhrul

"Fakhrul..... bangun !!!.... ga kasian lo ya liat tu istri lo lagi hamil..." ucap Fuzha sambil menangis sejadi jadinya

Sedangkan mama Ranti dan om Sam tak bisa berkata apa apa... mereka hanya bisa menangis menghadapi kenyataan yang sangat pahit itu

"Bi Enon, gimana ceritanya kok bisa anak saya sepertiini.." ucap mama Yanti sambil senggugukan

"Bibi pun ga tau bu.., kata warga sewaktu pak Fakhrul jadi imam sholat Jumat tadi, di tengah sholat pak Fakhrul terjatuh dan sudah meninggal..." ucap bi Enon sambil mengeluarkan air mata

"Yaallah... anak mama... semoga kamu khusnul khotimah ya nak... kamu pasti masuk surga..." ucap mama Yanti optimis tinggi dan menghapus air matanya berusaha untuk mengikhlaskan anaknya

Bersambung.....

Ttd. Al Hazmi Fakhrul Alim

Tebing Tinggi, 13 Juni 2020

#TantanganMenulisGurusiana

#TantanganHari60

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

woww...kereeen

14 Jun
Balas

sukses sll pak

14 Jun
Balas

sukses sll pak

14 Jun
Balas

Ditunggu kelanjutannya Pak .. Salam literasi

14 Jun
Balas

Terimakasih ibu Juniar

14 Jun

Terimakasih ibu Juniar

14 Jun

Terimakasih ibu Juniar

14 Jun

Terimakasih ibu Juniar

14 Jun

Ditunggu kelanjutannya Pak .. Salam literasi

14 Jun
Balas

Ditunggu kelanjutannya Pak .. Salam literasi

14 Jun
Balas

Ditunggu kelanjutannya Pak .. Salam literasi

14 Jun
Balas

Ditunggu kelanjutannya Pak .. Salam literasi

14 Jun
Balas

Ditunggu kelanjutannya Pak .. Salam literasi

14 Jun
Balas

Ditunggu kelanjutannya Pak .. Salam literasi

14 Jun
Balas



search

New Post