"Tujuan pengajaran itu sederhana, untuk membuat pembelajaran siswa menjadi mungkin ... Mengajar berarti membuat asumsi tentang apa dan bagaimana siswa belajar; oleh karena itu, mengajar dengan baik menyiratkan pembelajaran tentang pembelajaran siswa"

Begitulah pernyataan Paul Ramsden seorang penulis buku Learning to Teach in Higher Education (1991) yang telah banyak menginspirasi ribuan akademisi untuk meningkatkan profesionalitas mengajar mereka. Ujaran tersebut menjadi sangat penting jika kita para guru menyadari bahwa untuk menjadi seorang guru yang baik maka kita harus benar-benar memahami apa tujuan kita mengajar. Membuat pembelajaran siswa menjadi mungkin itulah hakekat tujuan sebenarnya. Tentu hal tersebut berkorelasi erat dengan usaha-usaha maksimal para guru saat melakukan pengajaran itu sendiri, baik dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Jika baik, kemungkinan hasil yang dipetik akan baik pula. Jika gagal, maka perlu untuk diteliti mengapa gagal, untuk kemudian diubah dan ditindaklanjuti.

Mengajar memang tidak boleh asal jalan, karena resikonya besar, masa depan siswa taruhannya. Ia benar-benar harus diperhitungkan karena mengajar bukan hanya terkait dengan kebutuhan para siswa akan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang harus kita transferkan, namun juga kebutuhan akan sikap bagaimana semestinya mereka kita perlakukan setiap saatnya dengan baik. Jadi mengajar itu memang harus utuh, namun bukan selalu harus sempurna tuntutannya. Tujuan terpenting adalah perubahan-perubahan tindakan yang harus terus membaik dari waktu ke waktu. Kita para guru terus belajar dan para siswa tak henti kita ajar agar bisa belajar secara maksimal.

Untuk menuju pencapaian yang baik dalam mengajar, maka kita para guru perlu mempelajari beberapa karakteristik pengajaran yang baik berikut ini, yang diekstraksi dari berbagai studi penelitian dan diringkas dari sudut pandang individu. Menurut Ramsden (2003) setiap guru bisa berpredikat baik jika ia:

· Punya keinginan untuk membagikan kecintaannya pada subjek dengan siswa

· Punya kemampuan membuat materi yang diajarkan menarik dan merangsang siswa untuk belajar

· Terlibat membantu para siswa di tingkat pemahaman mereka

· Memiliki kapasitas untuk menjelaskan materi dengan jelas

· Berkomitmen untuk memperjelas materi yang harus dipahami pada tingkatnya dan mengapa

· Menunjukkan kepedulian dan rasa hormat kepada siswa

· Berkomitmen untuk mendorong kemandirian

· Berkemampuan berimprovisasi dan beradaptasi dengan tuntutan baru

· Menggunakan metode pengajaran dan tugas akademik yang menuntut siswa untuk belajar secara aktif, bertanggung jawab dan kooperatif

· Menggunakan metode penilaian yang valid

· Berfokus pada konsep-konsep kunci, dan kesalahpahaman siswa terhadapnya, daripada hanya sekedar membahasnya

· Memberikan umpan balik dengan kualitas terbaik pada pekerjaan siswa

· Punya keinginan untuk belajar dari siswa dan sumber lain tentang dampak pengajaran dan bagaimana hal itu dapat ditingkatkan.

Tentu tidak mudah menjadi seorang guru yang baik, perlu dorongan internal yang kuat untuk bisa menempuhnya. Namun, jika segala sesuatunya dimulai dari niat atau keinginan yang kuat, kemudian ditindaklanjuti dengan tindakan-tindakan yang hebat maka setiap kita akan mencapainya. Menurut Peter G. Beidler dalam buku Inspiring Teaching, seorang guru yang baik harus benar-benar berkemauan menjadi guru yang baik. Guru yang baik harus mencoba dan terus mencoba. Selain ia juga harus berani mengambil resiko untuk berbuat dan berkarya. Semoga kita bisa menjadi guru yang baik.

Pangkalpinang, 19 Februari 2019