Ali Ansori

WIDYAISWARA MADYA LPMP Baru Mau menjadi penulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
SENI MENGAJAR

SENI MENGAJAR

“Great teaching is an art”, itulah ucapan Doug Lemov dalam pengantar bukunya yang berjudul Teach like a Champion. Ucapan tersebut menggambarkan bahwa mengajar dengan cara yang baik adalah sebuah seni. Seni yang hebat sudah pasti tergantung pada penguasaan dan penerapan keterampilan-keterampilan dasar, yang dipelajari secara individu melalui studi yang tekun. Ibarat pada seni lukis, seorang pelukis tidak hanya cukup mememiliki alat dan bahan untuk melukis, namun ia juga harus memiliki tehnik saat ia membenamkan kuas di wadah cat warna dan untuk kemudian menggoresnya diatas sebuah kanvas. Begitu pula seorang guru, ia tidak cukup hanya menguasai konten pelajaran, memahami bahan ajar, dan mengenal alat dan media ajar, tapi yang harus ia pahami dan kuasai adalah tehnik-tehnik mengajar itu sendiri.

Tehnik adalah suatu prosedur yang telah disiapkan dengan baik oleh seorang guru yang digunakan untuk menyelesaikan aktivitas atau tugas tertentu. Berbeda dengan metode yang merupakan suatu langkah yang logis, prosedural dan sistematis untuk melakukan sesuatu, maka tehnik adalah suatu hal yang lebih konkrit lagi. Ia bisa dikatakan cara yang sudah diperhitungkan untuk dipakai untuk mencapai suatu tujuan aktual yang diinginkan. Dengan kata lain, tehnik lebih detail dan strategis, ia bahkan bisa berada pada suatu metode agar metode tersebut lebih teknis lagi bekerja. Misalnya metode diskusi bisa lebih dipertajam lagi dengan memakai tehnik jigsaw, Think Pair Share, Think-Aloud Pair (Triad) Problem Solving (TAPPS), Group Dialogues dan lain sebagainya.

Setiap bentuk urusan yang berbeda dalam mengajar akan dituju dengan tehnik yang berbeda, atau bisa saja dari urusan yang sama seorang guru bisa memakai tehnik yang berbeda-beda. Sebagai contoh pada saat membuka kegiatan awal mengajar, seorang guru bisa menggunakan tehnik-tehnik yang bervariatif untuk memulai. Bisa dengan tehnik Brainstorming, bertanya, bernyanyi, bercerita, menyampaikan berita baik, dan bergerak. Semua disesuaikan dengan tujuan atau materi pembelajaran saat mengajar. Disamping juga situasi kelas dan kondisi anak yang merupakan poin-poin penting untuk selalu diperhitungkan. Prinsipnya, seorang guru bisa mengajar dengan baik jika ia memiliki dan menguasai tehnik-tehnik dalam mengajar.

Penggunaan tehnik-tehnik didalam mengajar adalah suatu tuntutan bagi seorang guru agar ia bisa mencapai apa yang menjadi tujuan siswa belajar berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang sudah ditentukan. Namun tehnik-tehnik tersebut akan muncul seiring dengan pengalaman-pengalaman mengajar yang seorang guru miliki. Semakin ia mencoba banyak hal dalam cara mengajarnya, semakin ia paham tehnik-tehnik mana saja yang tepat dan sesuai untuk ia pakai. Tehnik-tehnik mengajar merupakan ide-ide kreatif seorang guru yang berasal dari pengetahuan dan ketrampilan mengajar yang ia miliki dan memang sudah sering ia asah dan kembangkan sebelumnya. Maka seiring banyaknya jam terbang seorang guru mengajar, mestinya ia banyak memiliki tehnik-tehnik bagaimana mengelola kelas yang baik. Namun terkadang tidak demikian adanya, banyaknya jam mengajar belum tentu mencerminkan pandainya seseorang mengajar! Hal tersebut karena seorang guru terkadang tidak open-minded dan tidak mau merubah paradigma lama ke yang baru dalam mengajar. Intinya tidak membuka hati untuk selalu belajar!

Mengulang lagi apa yang dikatakan oleh Doug Lemov bahwa mengajar yang baik itu adalah seni. Seni berarti ekspresi atau penerapan keterampilan dan imajinasi kreatif manusia. Ia terbentuk karena berbagai ide konseptual dan ketrampilan tehnis yang dikembangkan terus menerus oleh seorang artis. Oleh karena itu, seorang guru yang menjalankan aktivitas mengajarnya dengan berbalut teknik-tehnik yang tepat merupakan seorang artis. Ialah yang menentukan bagaimana ia harus memulai, melaksanakan dan mengakhiri kelasnya dengan tehnik-tehnik berkualitas. Selanjutnya, keberhasilannya dalam mengajar setiap saatnya adalah sebuah karya bagi dirinya dan para siswanya yang begitu senang menikmati karya mengajar tersebut dan merasa bermakna menjalaninya. Sebagai seorang artis, suatu saat seorang gurupun akan melahirkan “artis-artis” baru pada masanya, yaitu para siswa yang bukan hanya cakap dan ahli di bidang-bidang mereka masing-masing tapi juga bisa menyuguhkan kesenangan dan kenyamanan bagi orang yang menikmatinya. Selamat menjadi seorang artis dalam mengajar.

Pangkalpinang, 20 Februari 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih sudah menginspirasi Pak Ali.

20 Feb
Balas

Sama-sama pak Warnoto.

20 Feb

I wish can teach by art hehe. Mantap sekali tulisannya Pak. Semoga saya bisa seperti itu. Sehat sukses selalu Pak. Barakallah

20 Feb
Balas

Amien bu. Sukses dan sehat selalu

20 Feb

Apa yang kita lukis,itulah karya yg kita hasilkan.begitu juga saat mengajar, hasilnya siswa yg Pinter Siip pak

21 Feb
Balas

Betul ibu, kita guru harus terus mengajar dengan baik agar kitapun bisa menghasilkan karya-karya yang baik pula

21 Feb



search

New Post