Waktu yang telah berlalu, akan menjadi usang dan tak bisa diulang, kebersamaan bersama anak disetiap tahap pertumbuhannya tentu tidaklah sama. Selalu ada momen-momen berharga yang jika terlewatkan tak mungkin kembali bisa dirasakan. Anak memang punya perut untuk diisi, namun merekapun punya jiwa yang bisa merasa dan butuh sentuhan rasa. Ketika lapar mereka ingin kenyang, namun akan timpang jika kenyang tapi haus akan rasa kasih sayang. Semuanya harus berjalan seimbang. Berfikir dan berbuat untuk masa depan itu baik, berusaha untuk meningkatkan karir juga tak ada salahnya, Namun semua itu tidak akan baik jika itu berjalan tak seimbang, ada hal yang "dikorbankan" dan momen "spesial" yang terlewatkan. Apa artinya tumpukan materi yang kita kumpulkan tanpa kenal lelah, tanpa kenal waktu jika diusia parobayamu diabetes, asam urat, maag kronis dan hipertensi yang mengundang stroke menghantui hidupmu. Apa artinya karir cemerlang dan jabatan menterang yang terpahat dibahu, jika yang dibawa pulang kerumah dan disuguhkan pada anak dan istri adalah raut wajah penuh lelah dan sedikit tersimpan gundah yang menggelisah. Semoga kita bisa hidup pada hari ini, menikmati hari ini, bukan untuk masa lalu, juga bukan dengan kekhawatiran masa depan, karena hari ini adalah hari yang nyata, dan kedepan masih hari yang "misteri"

Catatan Harian,

Lampung, 25 November 2018

Chandrasangrembulan