"Menang tanpa ngasorake & Legowo"

Saya masih mengingat dengan rapi, apa yang saya baca dan coba memahami, 20 tahun yg lalu saat saya berusia 20 tahun, isi sebuah buku yang penulisnya saya lupa, judulnya saya ingat "Kepemimpinan Pancasila".

Disana dijelaskan beberapa ungkapan jawa (falsafah jawa) yang dapat kita jadikan pedoman dalam berperilaku dalam hidup ini.

Diantaranya adalah :

Menang Tanpa Ngasorake

Menang Tanpa Ngasorake adalah Menang Tanpa Mengalahkan. Hal ini berarti kemenangan yang kita peroleh dalam sebuah kontestasi adalah kemenangan tanpa merendahkan orang lain, tapi kemenangan yang memberikan mamfaat buat semuanya, baik bagi pihak yang sefaham dan yang berbeda faham.

Legowo

Ungkapan ini, berarti sikap bisa menerima. Menerima apa yang terjadi sebagai ketetapan tuhan.

"legowo" tentu saja pelaksanaanya tak semudah mengucapkannya. Tapi kalau bisa, segala apa yang terjadi tidak akan mendatangkan kesusahan.

Pada saat saat seperti ini, ungkapan tersebut sangat berguna untuk kita terapkan, seiring semakin "memanasnya" situasi politik bangsa.

Ada yang perlu untuk kita pahami bersama bahwa dalam demokrasi, kalah menang adalah hal yang biasa.

Tapi, yang "menang" tidak perlu terlalu membanggakan diri, sementara yang "kalah" tidak harus kecewa secara berlebihan.

Jika para "tokoh" menangkap gambaran ini dengan baik, maka "kemenangan" itu bukan bertujuan untuk berkuasa, tapi ada tuntutan untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia yang jumlahnya begitu banyak dengan luas wilayah negara yang luar biasa, terbentang indah dari Sabang sampai Merauke.

INDONESIA RAYA

SOLOK, 18 APRIL 2019

SATU HARI SETELAH MENCOBLOS