#Tantangan Menulis Hari Ke 5 gurusiana#

*Kambing dan Singa*

Cerita ini adalah Fiktif jika ada kesamaan nama dan sifat itu bukan kesengajaan.😆

Sekawanan kambing yang hidup ditengah sebuah hutan. Hutan yang cukup memenuhi segala kebutuhan mereka untuk bertahan hidup, goa² tersembunyi dalam hutan dijadikan sebagai rumah, tempat mereka dan anak-anak berlindung dari panas dan hujan serta serangan binatang buas, mereka hidup nyaman dan tenteram disana.

Suatu hari, keamanan dan kenyamanan mereka terusik, karena munculnya gerombolan singa yang siap memangsa. Setiap kambing yang mendekat jarang yang bisa selamat dari kebuasannya. Jika ada yang selamat itupun sudah dalam keadaan sekarat, berjuang antara hidup dan mati.

Akhirnya sang raja mereka, raja kambing yang merasa bertanggung jawab terhadap keselamatan rakyatnya mengeluarkan perintah, agar para kambing jangan keluar dari goa sampai keadaan aman dan singa pergi.

Namun, sebagian besar dari kambing tidak mengindahkan himbauan rajanya, bahkan mereka ada yang berpikir jika larangan keluar dari goa adalah hasil konspirasi antara sang raja dengan singa, agar hasil hutan tersebut dikuasai oleh singa. Suatu hal yang tidak masuk akal sesungguhnya.

Akhirnya satu persatu mereka keluar dari goa dan menjadi santapan singa.

Melihat keadaan tersebut, sambil menitikkan air mata, sang raja kambing berkata lirih

"Andai kalian memahami, jika perintah saya sesungguhnya adalah untuk keselamatan kalian sendiri, dan kalian mematuhinya, tentu keadaan tidak akan seperti ini".

Beberapa hari kemudian, karena kawanan singa tidak lagi mendapatkan mangsa untuk dimakan, maka mereka pergi keluar dari hutan tersebut, dan berpindah kehutan lain untuk berburu mangsa baru.

=====================================

Yang ini bukan Fiktif.

Iktibar....

Para Nabi, jika kita baca sejarahnya, pekerjaan yang mereka lakukan adalah menggembalakan kambing. Nabi Muhammad masa kecilnya menggembalakan kambing kakeknya. Nabi Syu'aib, Nabi Musa dan Nabi-Nabi lainnya juga banyak yg bekerja menggembalakan kambing.

Tentu ini bukan suatu kebetulan, ada hikmah yang bisa kita petik, ada iktibar yang bisa kita jadikan pelajaran.

Ada hikmah dibalik Nabi menggembala kambing ini. Hikmahnya adalah agar mereka terbiasa mengatur kambing yang nanti dengan sendirinya akan terbiasa menangani problematika umat manusia.

Kalau sukses menggembala kambing, maka nantinya akan mudah mengatur manusia setelah menjadi seorang nabi.

Menggembala kambing butuh kesabaran, kesantunan dan mengayomi. Karena ketika kambing yang mencoba memisahkan diri dari kelompoknya , maka harus ada kemampuan untuk mengatur kambing-kambing tersebut.

Karena ada kambing yang sifatnya patuh dan tak sedikit yang membangkang. Sama dengan manusia yang berbeda-beda perangainya.

Satu lagi yang kita tahu dari kambing, kambing adalah binatang yang tak memilih rumput dalam soal selera, asal bisa dia makan dia akan makan, tak peduli bunga tetangga dihalaman.

Bagi yang ingin jadi raja, ya..nggak ada salahnya berlatih dahulu jadi penggembala kambing.