~Kutemar bayang-bayang ujung fantasi nan membara; Kamuflase~

Raut muka Jian-Thenan tiba-tiba memerah laksana kepiting rebus. Wanita cantik berdagu bak pauh di layang itu, merasa dipermainkan. Karena saat bertanya arti kata fetish, jawaban Two-Kyo berkutat pada sejenis pasta berwarna hitam kelam sebagai isi tahu pong. Ngawur kan? Bahkan, jawaban tak berkelas suaminya itu, berdampak buruk terhadap privasi istrinya, karena dianggap mendiskreditkan salah seorang teman arisan yang kebetulan berjualan tahu petis.

Perseteruan suami istri yang selalu tampak harmonis itupun berlanjut, namun buntu belum menemukan titik temu. Risau terhadap apa yang telah terjadi, mereka sepakat mencari orang ketiga sebagai mediator. Pak RT yang kebetulan mendengar ontran-ontran itu berusaha mencarikan jawaban di KBBI edisi V. Namun jawaban itupun ditolaknya karena menurutnya masih bersifat abstrak dan tidak sesuai dengan fantasi pikirannya selama ini. Dia ingin mendapatkan jawaban yang benar-benar kongkrit.

Belum terjawab pertanyaan pertama, istrinya kembali melontarkan pertanyaan yang tak kalah gilanya. Jika sebuah tahu pong berharga Rp. 500,oo, berapa yang harus ia bayar jika membeli sebanyak 8.5 buah serta 5.5 sendok teh petis, ditambah ‘remukan’ gorengan aneka rasa? Tak kalah gila, Two-Kyo menjawab, “Bungkus gorengan bermotif kain jarik itu berharga Rp. 25.000,oo, sayang!" Mendengar jawaban ngaco itu, istrinya terbelalak penuh kepuasan. Rupa-rupanya, itulah jawaban tematik dan sesuai berita viral akhir-akhir ini. Terima kasih ‘Tahu Fetish’!

Grobogan, 31 Juli 2020

#Pentigraf (26)

#tantangangurumenulis_31_gurusiana.id

By: Mistersun