Refreshing ke Bantimurung, “Membanting Kemurungan”

Oleh : Ali Mokhamad

Setiap manusia membutuhkan refreshing untuk healing dan menghilangkan kepenatan diri dari beban kerja yang menumpuk. Penulis sebagai tenaga pengajar sering diberi tugas pembimbingan penelitian bagi siswa di Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa, sehingga penulis menentukan tempat yang tepat untuk objek penelitan dan refreshing.

Bantimurung, tempat penangkaran kupu-kupu warna -warnilah sebagai pilihan refreshing untuk siswa sekaligus tempat pembelajaran yang tepat bagi anak-anak. Bantimurumg terletak di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan dan sekitar 1 jam jaraknya dapat ditempuh dari Kots Makassar. Bantimurung tempat penangkaran species kupu- kupu sekitar 250 spesies. Bantimurung terkenal seantero negeri, baik wisatawan domestik atau luar negeri mengunjungi Bantimurung.

Penulis Bersama tim guru pelaksana penelitian dan siswa-siswa kelas 1 SMA Semen Tonasa pergi ke Bantimurung dengan mengendarai bus. Sampai di tempat Bantimurung disambut pintu selamat datang di Bantimurung dengan replika kupu-kupu besar yang indah.

Di Bantimurung terdapat banyak kupu-kupu beterbangan secara alami dengan berbagai spesies dan warna-warni rupanya. Kupu-kupu beterbangan di atas air terjun yang mengalir deras ke sungai yang jernih airnya. Pengunjung banyak berjubel nikmati wahana indah itu.

Penulis segera memberikan perintah ke siswa yang secara berkelompok agar mengadakan penelitian tentang fauna yang ada itu dan pengaruh wahana wisata terhadap kehidupan masyarakat sekitar dan pengarunnya dalam dunia kepariwisataan. Ini penting, karena sehubungan dengan bidang studi sosiologi. Jadi anak-anak ditugaskan sehubungan dengan tugas pembelajaran sosiologi selain juga refreshing diri demi hilangkan healing atau kemurungan.

Refreshing dan penelitian di Bantimurung ini selain untuk rekreasi siswa- siswa dan guru- guru juga untuk membanting kemurungan diri, atau kepenatan diri saat lelah bekerja dan belajar secara rutinitas.

Destinasi Bantimurung tidak diragukan lagi, karena wisata ini termasuk taman nasional yang keberadaannya dilindungi oleh pemerintah daerah setempat sebagai penangkaran kupu-kupu berbagai species, dengan didukung alam yang indah yaitu air terjun dengan sungai dan batu-batuan yang besar, Pengunjung bersuka ria berwisata di Bantimurung.

Penulis merasa bangga di daerah tempat tinggal sendiri mempunyai destinasi yang indah seperti penangkaran kupu- kupu di Bantimurung. Selain bisa refreshing diri juga dapat menghilangkan kesedihan, serta dapat mendorong siswa belajar meneliti efek sosial dan ekonomi karena adanya wahana wisata Bantimurung . Siswa-siswa dapat belajar membuat karya Ilmiah sambil berefresh diri.

Dapat disimpulkan manusia perlu mengembalikan kebugaran diri dengan refreshing untuk healing, untuk menghilangkan kemurungan , kesedihan beban hidup atau kerja. Nikmat dapat nikmati keindahan alam tetap di syukuri misalnya adanya wahana Bantimurung tadi sebagai wisata desa atau wisata di kabupaten sendiri.

Sebagai putra daerah, maka penulis berkewajiban melestarikan keberadaan wahana setempat dan harus selalu mengenalkan destinasi kepada kerabat dan teman, melalui tulisan tentang wahana wisata atau foto-foto karya berbegron Bantimurung yang indah dengan beragam spesies kupu-kupu.

Penulis merasa refeshing di Bantimurung beribu manfaat , selain dapat mengajak siswa ikut berefreshing juga dapat menghilangkan kemurungan diri, Penulis juga dapat melatih siswa belajar lebih riang di luar kelas di wahana alam Bantimurung sehingga siswa dapat wujudkan karya ilmiah yang sempurna, semoga.

Profil Penulis

Penulis Bernama Drs. Ali Mokhamad lahir di Lumajang, 1 Februari 1968. Menyelesaikan pendidikan SD hingga SMA di Lumajang. Menyelesaikan program sarjana sosiologi di Universitas Hasanuddin. Penulis dapat dihubungi melalui email [email protected] dan nomor WA 082119449474