TNGP, Ketika Persandingan Kalahkan Persaingan

Perhelataan akbar Media Guru Indonesia berupa Temu Nasional Guru Penulis (TNGP) 2022 telah usai dilaksanakan. Banyak hal yang menarik dan menjadi perhatian kita semua khususnya anggota Media Guru Indonesia. Ajang yang (seyogyanya) dihelat tahunan ini, menyedot perhatian banyak pihak di seluruh Indonesia.

Ratusan guru dari berbagai provinsi di tanah air hadir dan berkumpul di Jakarta. Mereka tersentripetal untuk menyatukan visi dan misi literasi di tanah air. Guru-guru rela mengeluarkan biaya sendiri untuk naik pesawat terbang, kapal laut, kereta api, bus, dan kendaraan lainnya. Selain untuk launching buku solonya, juga untuk menerima penghargaan yang diberikan oleh tim Media Guru Indonesia.

TNGP adalah simbol kebersamaan, persatuan, persaudaraan sesama guru penulis di tanah air. Mereka berkarya dengan menulis untuk mengekspresikan potensi dirinya sebagai seorang guru yang layak diguru dan ditiru. Banyak karya yang telah dihasilkan baik secara pribadi maupun berkelompok berupa buku antologi. Semuanya ini adalah wujud nyata bahwa guru mulia karena karya.

Karya-karya guru yang berupa buku yang telah diterbitkan oleh Media Guru Indonesia adalah hasil nyata betapa guru bukan sekadar profesi yang biasa-biasa saja. Semua karya guru yang telah dihasilkan merupakan implementasi dari persandingan dan bukan persaingan. Guru-guru telah bersanding dengan saling mendukung dan memberikan semangat. Keberhasilan seorang guru dalam berkarya adalah keberhasilan semua guru. Mereka bersatu padu dengan saling memberikan informasi, berbagi tips, dan strategi dalam menggelorakan literasi di tanah air.

Walaupun masing-masing guru berjuang dan berusaha untuk menulis, tetapi mereka tidak dikategorikan bersaing dengan saling menjatuhkan. Justru sebaliknya yang terjadi saling mendukung dan memberikan semangat satu sama lain. Fenomena ini memang cukup unik. Inilah yang terjadi pada Media Guru Indonesia. Komunitas guru penulis yang relatif besar di Indonesia ini bersama-sama membangun dan membesarkan komunitasnya.

Oleh karena itu, di TNGP yang dihadiri ratusan guru, menjadi ajang selain untuk bertemu di darat (yang selama ini hanya melalui media sosial), juga saling menginspirasi, dan mengapresiasi atas kemajuan yang dicapai oleh orang lain. Berbagai predikat yang telah dicapai oleh guru di TNGP dan berbagai penghargaan yang telah diterima oleh guru-guru seakan merupakan keberhasilan bersama. Kondisi tersebut ditandai dengan tidak adanya perasaan iri hati, tidak ada rasa dengki atas apa yang telah dicapai oleh orang lain.

Semua pencapaian dan penghargaan yang diterima oleh guru lain telah menjadi kebangaan Bersama. Bagi yang belum mendapatkannya, seakan tinggal menunggu giliran bahwa suatu ketika akan dapat mendapatkannya.

Itulah makna persandingan yang berhasil mengalahkan persaingan. Menjauhkan diri dari sikap dan perilaku negatif dan mengedepankan unsur-unsur yang positif. Sehingga apa dan bagaimana yang dilakukan oleh guru-guru muaranya adalah hal-hal yang positif. Positif dalam berkarya melalui buku-buku yang berhasil diterbitkannya dan karya-karya tulisan lainnya yang dimuat di jurnal atau majalah literasi.

Jadi Temu Nasional Guru Penulis (TNGP) adalah simbol kekinian yang sangat fenomenal bagi banyak pihak, karena di dalamya sarat dengan nilai-nilai positif yang terbangun dari serangkaian sistem yang diciptakan oleh tim Media Guru Indonesia. Sehingga menghasilkan guru-guru penulis yang kreatif dan inovatif. Semoga!

PROFIL PENULIS

Drs. Ali Mokhamad. Guru SMAS Semen Tonasa, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan. Lahir di Lumajang, Jawa Timur, 1 Februari 1968. Menamatkan pendidikan SD sampai SMA di Kab. Lumajang dan menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Hasanuddin Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi.

Kontak dengan penulis bisa melalui HP/WA: 082119449474, email: [email protected], dan blog Gurusiana http://alimokhamad.gurusiana.id