Saya ingin berbagai cerita tentang dealine naik pangkat saya yang ke III d. menurut Permennegpan & RB No 16/2009, pasal 17 disana di jelaskan bahwa untuk angka kredit dari golongan III c ke III d harus mengantongi 3 poin pengembangan diri seperti MGMP, diklat dan seminar dan 6 poin publikasi ilmiah, ini bisa berbentuk makalah, jurnal, PTK dan sejenisnya. Dilihat dari peraturan untuk naik pangkat semuanya saya sudah penuhi. Ada hal yang berbeda dengan naik pangkat yang lain karena saya akan memasukan pengakuan gelar megisterku, gelar ini bisa di patenkan di belakang namaku jika ijazahnya sudah dihitung angka kreditnya, sedangkan untuk menghitung angka kredit ijazah ada satu hal penting syaratnya belum terpenuhi sama saya yaitu izin kuliah. Lain dari itu untuk naik pangkat mulai dari tahun 2014, kebanyakan dari kalangan guru naik pangkat hampir mencapai empat tahun dan saya saya sendiri baru tiga tahun, masih ada kesempatan.

Bercerita tentang izin kuliah pada tulisan saya sebelumnya. Setelah di cek sama orang Nasional pengusulan izin kuliah atas nama saya tidak ditemukan, dari informasi dari orang tingkat Provinsi bahan atas nama saya sudha dikirim delapa bulan yang lewat dikirim lewat TIKI. Kemudian sebelum saya berangkat ke kantor Nasional saya sudah menghubungi petugas provinsi untuk mintak surat pengantar pengiriman dari Provinsi, setelah di cocokan tidak ketemu, saya ngak tahu juga hilang entah kemana berkas itu. Alhamdulillah dengan nasib baik, petugas di tingkat Nasional sangat open dengan permasalah saya, dan beliau menawarkan untuk membantu. Walaupun dalam keadaan sibuk mereka tetap layani, saya sangat senang sekali, walaupun belum ada bukti fisiknya yang jelas bapak H sudah bersedia membantu. Kemudia bapak H memintak bahan satu rangkap dari saya, Alhamdulillah semuanya saya sudah persiapan dari rumah sebelum keberangkatan dan sebelum pergi saya tidak lupa untuk memintak nomor hpnya.

Tiga hari setelah saya kembali dari Surabaya mengikuti Simposium Guru Nasional saya dapat kabar dari bapak H surat izin kuliah saya sudah dibuatkan dan belian memfotokan surat izin kuliah saya yang belum ditanda tangani serta nomor. Dua hari setelah itu bapak H menghubugi saya lagi mengatakan surat izin kuliah saya udah siap, dan langsung di fotokan kembali sama saya. Setelah bapak H mengirimkan sama saya, saya langsung print surat tersebut dengan tujuan untuk melengkapi bahan naik pangkat saya. Setelah saya konfirmasi di tingkat kabupaten, menyampaikan bahan saya usdah sampai di tingkat Provinsi, kemudian saya dapat kabar juga ditingkat Provinsi bahwa bahan sudah di tanggan tim penilai. Petugas provinsi dengan ramahnya menyarankan sama saya untuk menghubungi tim penilai bahan saya. Tampa pikir panjang saya lansung hubungi ibuk R, Alhamdulillah beliau mau mencek ulang bahan saya, dan saya berjanji mau mengantar dupak baru serta fotocopy ijazah dan izin kulaih yang baru keluar, kemudia saya berencana untuk mengantar hari itu ke sekolahnya, berhubung jauh ibuk R menawarkan lewat Tiki saja. Sungguh senang hati ini tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, Alhamdulillah saya dipertemukan dengan orang baik-baik semuanya, maka saya teringat sepengalan ayat dalam surat Ar Rahman yang artinya “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yng kamu dustakan?.

Hanya selang satu minggu saya kembali dari Surabaya, izin kuliah saya sudah sampai di tanggan saya. Dari ayat itu sungguh banyak nikmat Allah yang diberikan kepada kita, tergantung kita lagi, apakah kita termaksud orang yang bersyukur atau kufur. Kemudian sore kemaren dapat kabar sudah berhasil naik pangkat serta pengakuan ijazah saya, sunggu banyak nikmat Allah. Walaupun SK belum ketanggan yang saya sangat beryukur sekali, kita berdoa semoga makluk yang yang tidak berbentuk yang berukuran nano yaitu corona ini yang biasa di panggil covid-19 ini cepat pergi dari bumi ini serta kita bisa menjalani aktivistas kembali seperti biasa dan ramadhan ini membawa keberkahan untuk kita semuanya.

Bukittinggi, 23 September 2020

Penulis [email protected]

gurumtsn12agam