Ali Santoso

Nama saya Ali Santoso, saya lahir di Kota Lumajang. Saat ini saya tinggal di Jakarta menekuni bisnis kuliner bersama istri dan teman-teman. Menulis jadi h...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berkat Sholawat Syadziliyah
Foto syech Abu Hasan Asy Syadzili

Berkat Sholawat Syadziliyah

# Tantangan gurusiana Hari Ke- 23.

Tahun2008 dimana saya berangkat haji tanpa rombongan , pada saat itu saya hanya sebatangkara ditemani koper , visa undangan kerajaan Saudi Arabia . Keberangkatan saya terbang bersama pesawat Garuda Air line menuju bandara King Abdul Azis Jedah. Dari empat ratus limapuluh orang jamaah haji diantaranya ada pejabat Polri yaitu bapak Bambang Danuri Hendarso yang saat itu menjabat sebagai Kapolri. Sesampai di Makkah pak Kapolri dijemput dua mobil sedan warna hitam langsung menuju hotel dekat Masjidil Haram , sedangkan saya harus mondar mandir dulu bagian imigrasi bandara untuk mengurus bank draf Cek, sebagai keperluan pembayaran selama urusan haji di Makkah dan Madinah. Dari situlah ssya mengerti bahwa sebetulnya ibadsh haji itu murah kalau mengurus sendiri, tapi kenapa di Negara kita untuk masalah ibadah haji dipersulit semakin tertunda dari tahun ke tahun dan mahal. Saat itu saya masih pakai paspor hijau, dan paspor itu pada tahun tersebut sudah dinyatakan syah dan bagus kata pejabat bandara kerajaan Saudi Arabia. Setelah itu paspor Indonesia dirubah menjadi hijau semua.

Setelah selesai melakukan ibadah haji saya pulang ke Indonesia , tetapi ada kejadian kejadian diluar nalar manusia . Saat itu saya berangkat dari rumah guru saya Kh Hasanuddin Bakri Rasyid , memang beliau sudah lama tinggal di Makkah, dan mempunyai rumah disana. Ketika dibandara Internasional ternyata pesawat delayed hampir lima jam . Pada saat itu saya tak henti hentinya mulai dari rumah Kyai membaca sholawat syadiliyah , itu sudah menjadi amalan saya setiap detik. Hikmahnya adalah ketika itu memang saya keliru Bandara . Saya masuk Bandara Hajji ,padahal harusnya ke bandara internasional jedah pesawat menuju Indonesia. Kalau pesawat tidak tertunda keberangkatanya, masyaallah mungkin saya kehilangan tiket pesawat seharga 8,5 juta . Inilah salah satu hikmah dari membaca sholawat.

Ungkapan Mutiara Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzili

Majelis Ta'lim Almunawwarah (Hadratus Syeikh Arifin Bin Ali Bin Hasan) 03.17 Artikel, Kisah Inspirasi, Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzili

Di antara Ungkapan Mutiara Syekh Abul Hasan Asy-Syadili:

1. Tidak ada dosa yang lebih besar dari dua perkara ini : pertama, senang dunia dan memilih dunia mengalahkan akherat. Kedua, ridha menetapi kebodohan tidak mau meningkatkan ilmunya.

2. Sebab-sebab sempit dan susah fikiran itu ada tiga : pertama, karena berbuat dosa dan untuk mengatasinya dengan bertaubat dan beristiqhfar. Kedua, karena kehilangan dunia, maka kembalikanlah kepada Allah swt. sadarlah bahwa itu bukan kepunyaanmu dan hanya titipan dan akan ditarik kembali oleh Allah swt. Ketiga, disakiti orang lain, kalau karena dianiaya oleh orang lain maka bersabarlah dan sadarlah bahwa semua itu yang membikin Allah swt. untuk mengujimu.

Kalau Allah swt. belum memberi tahu apa sebabnya sempit atau susah, maka tenanglah mengikuti jalannya taqdir ilahi. Memang masih berada di bawah awan yang sedang melintas berjalan (awan itu berguna dan lama-lama akan hilang dengan sendirinya). Ada satu perkara yang barang siapa bisa menjalankan akan bisa menjadi pemimpin yaitu berpaling dari dunia dan bertahan diri dari perbuatan dhalimnya ahli dunia. Setiap keramat (kemuliaan) yang tidak bersamaan dengan ridha Allah swt. dan tidak bersamaan dengan senang kepada Allah dan senangnya Allah, maka orang tersebut terbujuk syetan dan menjadi orang yang rusak. Keramat itu tidak diberikan kepada orang yang mencarinya dan menuruti keinginan nafsunya dan tidak pula diberikan kepada orang yang badannya digunakan untuk mencari keramat. Yang diberi keramat hanya orang yang tidak merasa diri dan amalnya, akan tetapi dia selalu tersibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang disenangi Allah dan merasa mendapat anugerah (fadhal) dari Allah semata, tidak menaruh harapan dari kebiasaan diri dan amalnya.

Di antara keramatnya para Shidiqin ialah :

1. Selalu taat dan ingat pada Allah swt. secara istiqamah (kontineu).

2. Zuhud (meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi).

3. Bisa menjalankan perkara yang luar bisa, seperti melipat bumi, berjalan di atas air dan sebagainya.

Diantara keramatnya Wali Qutub ialah :

1. Mampu memberi bantuan berupa rahmat dan pemeliharaan yang khusus dari Allah swt.

2. Mampu menggantikan Wali Qutub yang lain.

3. Mampu membantu malaikat memikul Arsy.

4. Hatinya terbuka dari haqiqat dzatnya Allah swt. dengan disertai sifat-sifat-Nya.

Kamu jangan menunda ta’at di satu waktu, pada waktu yang lain, agar kamu tidak tersiksa dengan habisnya waktu untuk berta’at (tidak bisa menjalankan) sebagai balasan yang kamu sia-siakan. Karena setiap waktu itu ada jatah ta’at pengabdian tersendiri. Kamu jangan menyebarkan ilmu yang bertujuan agar manusia membetulkanmu dan menganggap baik kepadamu, akan tetapi sebarkanlah ilmu dengan tujuan agar Allah swt. membenarkanmu. Radiya allahu ‘anhu wa ‘aada ‘alaina min barakatihi wa anwarihi wa asrorihi wa ‘uluumihi wa ahlakihi, Allahumma Amiin. (Al-Mihrab). Syeikh Syadzili Wafat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post