Manusia dengan binatang, pada dasarnya sama. Karena nafsu melekat pada keduanya.

Derajat naik pada manusia, ketika akal pikiran mencoba masuk kepada jiwa.

Sulit memang mengendalikannya.

Sulit memang untuk tidak mengikutinya.

Nafsu datang untuk melawan iman.

Nafsu pun datang untuk melengkapi keutuhan iman.

Aku masih sangat sulit untuk menuntunnya,

Aku masih sangat sulit untuk mengelusnya.

Ketika ia datang, ragaku semakin tak karuan.

Begitu besar kekuatannya ketika ia memaksa untuk dipangku dalam tubuhku.

Ketika ia jauh, imanku mampu berjanji untuk tidak mengenalnya.

Berani mencoa menolaknya, dengan harapan iman di waktu itu. Namun, beda lagi ketika ia mulai mencoba datang. Semua ambruk, semua rusak, semua ampar-amparan tak karuan ketika ia memaksa menyelinap kedalam tubuhku.

Pada kesunyian, aku mencoba bernegosiasi pada sang pencipta. Untuk mengambil ia dalam kehidupanku, namun bisikan datang menembus ruang dan waktu.

Ternyata ia hadir dan dilahirkan. Untuk menaikan derajat manusia melebihi manusia.

Menuju insan merangkap khalifah.