Semut yang Meminta Kebijakan
Gustiii...
Kami ini yo orang awam, tpi tidak jadi alasan untuk dibodoh-bodohi..
Oleh segelintir orang-orang yang memainkan otoriter hanya untuk mengenyangkan perutnya sendiri.
Tak memikirkan sedikitpun kebijakan pada kami kaum lemah, yang sangat membutuhkan dan amat sangat membutuhkan.
Bibir mereka mengaum-ngaum, merasa dirinya paling pancasilais. Nyatanya,
Kami lah yang dipermainkan oleh kebijakannya. Rakyat lemah yang sebenarnya memeluk erat pancasilais, menggenggam keras bhineka tunggal ika.
Tanpa iming-iming jabatan, harta, kemegahan. Namun, kami hanya mengharapkan kesejahteraan yang layak bagi kami yang sebagai mana tersurat dalam pembukaan Undang-undang.
Dulu.. orang tua, kakek, nenek, eyang-eyang kami. Bergelut dalam kebisingan letusan senjata, memperjuangkan cita-cita besar untuk bangsa, tak mengenal siang maupun malam. Semua dilakukan hanya untuk mendapatkan kebebasan untuk bangsa.
Maka, kami ingin mencari KEBENARAN, bukan PEMBENARAN..
Dan, salahkah seekor semut hanya untuk meminta kebijakan sedikit gula kepada tuan rumah nya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Untaian yang ungkapkan asa di dada pada sang penguasa, ntahlah didengar atau tidak. Miris yah. Sukses selalu dan barakallahu fiik