Aliyah Faizah, M.Pd.I

Aliyah Faizah, M.Pd.I. Kepala TK Putra Cendekia Kota Pasuruan. Guru PAI SMA Shalahuddin Kota Pasuruan &nb...

Selengkapnya
Navigasi Web
KESERUAN AWAL MASUK SEKOLAH MASA PANDEMIC'19

KESERUAN AWAL MASUK SEKOLAH MASA PANDEMIC'19

KESERUAN AWAL MASUK SEKOLAH MASA PANDEMIC’19

Awal masuk tahun ajaran baru, 2021-2022.  Dua tahun sudah, ajaran baru, siswa  masih tetap pembelajaran darimg / BDR. Karena sesuai dengan keputusan pemerintah dan Presiden memberlakukan  PPKM karena Jawa dan Bali darurat zona merah. Hampir setiap hari tidak hanya satu, dua orang yang meniggal. Hitungan detik banyak yang meniggal karena corona dan namanya sudah berganti jenisnya yaitu corona varian lebih ganas lagi. Dampak pada pendidikan terlebih lebiah pada anak usia balita yang ada di PAUD - Kelompok bermain maiupun Taman Kanak-kanak. Surve membuktikan banyak masyarakat yang mempunyai anak balita usia 3-4 tahun tidak disekolahkan dulu dengan dalih masih BDR.

Disinilah tantangan para orang tua dan guru dalam menghadapi pandemic covid ’19.  Dengan dalih apapun yang diutarakan orang tua seperti yang saya temui pada saat penerimaan siswa baru. Ada ibu-ibu mudah mau mendaftarkan anaknya ke KB dan TK, “Mohon maaf bu apakah tahun ini anak-anak masuk tatap muka?”, Tanya ibu muda ini.  Dengan menjelaskan, ibu guru panitia PMB, “Semoga saja covid segerah berlalu dan anak-anak akan masuk tatap muka, kita masih menunggu surat dari Dinas Kemendikbud ma, andaikan tidak bisa, pembeljaran dengan daring/ BDR”.

“Begitu ya BU”. Jawab ibu muda itu. Ada juga saat mau mendaftar langsung bilang ”kalau masih BDR tidak sekolah dulu bu”. Semua tergantung dari orang tua. Apakah orang tua mementingkan materi dan hasilnya dari belajar anak- anak mereka yang masih balita? Apakah para orang tua membirrkan masa golden age anak-anaknya terlewati begitu saja dengan siasia?. Semua itu butuh proses dalam perkembangannya dan bukan hasilnya diusia balita itu.

Pada level dua pengumuman PPKM oleh presiden di bulan Agustus dan pembelajaran masih BDR disemua jenjang pendidkan mulai PAUD sampai SMA/ SMK bahkan Perguruan Tinggi . 

Hal ini menambah semangat para guru dalam membangkitkan belajar siswanya terlebih-lebih anak usia dini. Yang perlu diperhatikan adalah anak-anak PAUD dan anak usia SD kels 1 yang sangat rentan dalam menerima pembelajaran. Kalau tidak menyenegkan dan semarik mungkin mereka enggan untuk belajar dan orang tua akan kerepotan untuk mendampingi saat belajar di runah.

Pada akhir bulan Agustus semua orang tua, guru mengharapakan pada bulan September pembelajaran Tatap muka meskipun terbatas.

Alhamdulillah pada Awal September karena sudah level 3 PPKM dan korban meniggala akibat corona sudah berkurang dan Pasuruan semakin membaik maka surat dariDinas  Pendidikan & Kebudayaan Kota Pasuruan bahwa untuk pembelajaran denga PTMT ( Pembelajaran tatap muka terbatas) dengan tetap mematuhi protekes yang ketat. Semua wali murid membuat surat pernyataan apakah anaknya mengikuti pembelajaran BDR atau PTMT. Semua wali murid senang dan 100% mengikuti PTMT.

Sebelum tanggal satu ibu guru  PAUD- KB dan TK Putra CendekIa mengumumkan dan memberi jadwal masuk perkelas yang sudah di bagi 30 % dari jumlah siswanya yang masuk dari masing-masing kelompok. Pada tanggal 1 September tepatnya hari Rabu siswa yang sudah masuk yang diumumkan kelompok A ada beberapa anak yang seharusnya masuk dihari ke dua tetapi mau minta masuk hari pertama. Sambil membawa anaknya ibu-ibu muda masuk halaman, ”Maaf bu guru si rafi minta masuk hari ini, menagis memeaksa minta masuk hari ini”pintanya. “kenapa mas rafi kok menagis? besok kan mas rafi juga sekolah sama dengan temannya sekarang“.

Kata bu Ila guru kelas kelompok A. untuk hari ini tidak apa sudah terlanjur masuk, tapi untuk berikutnya harus mau ya tidak semuanya masuk biar coronanya pergi?”. OK tos dulu “tos!”. Janji? “janji b.guru”.  jawabnya. “Ok terimkasih sudah mengerti dan menurut dengan bu guru”.  Untuk hari hari berikutnya dia sudah mau mengikutin aturan yang berlaku diksekolahnya.

Begitulah kepolosan anak usia dini, kalau kita tidak masuk pada dunianya semua yang kita lakukan dan kita sampaikan tidak akan diterima bahkan membuat beban bagi dirinya. Seperti ungkapan Ali Bin Abi Thalib. “Bahwa didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya  karena mereka hidup bukan di zamanmu”. Kata mutiara itu mempunyai arti yang sangat mendalam. Sebagai orang tua kita  harus mengetahui kebutuhan dan perkembamgan anak terlebih lagi kebutuham pada masa usia dini yaitu meletakakn dasar-dasar pertama dlam mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan  anak, jadi kita tidak melihat hasil tetapi bagaimana proses yang baik dan benar. Kebayakan orang tua mementingkan masa anak pada masa pertengahan, remajanya tatapi tidak mementingkan masa anak masa golden age masa terpenting bagi anak.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Luar biasa pemaparannya, benar bunda bagaimana orangtua dapat ,memanfaatkan golden age putra-putrinya dengan baik, salam sehat , salam literasi

04 Nov
Balas



search

New Post