Aliyah Faizah, M.Pd.I

Aliyah Faizah, M.Pd.I. Kepala TK Putra Cendekia Kota Pasuruan. Guru PAI SMA Shalahuddin Kota Pasuruan &nb...

Selengkapnya
Navigasi Web
PETIR MENGGLEGAR DI SENJA HARI
Saudara, anak dan sahabat menguatkan ku

PETIR MENGGLEGAR DI SENJA HARI

Petir Mengglegar Di Senja Hari

Sore itu adhan ashar berkumandang, aku siap-siap sholat, celetuk anak bungsuku, “Mik buatkan kue terang bulan”. “Bentar dik, umik Sholat dulu, habis sholat tak buatkan ya?’”Beneran lho mik, ntar-ntrar terus, tidak boleh tidak sekarang harus mik”. “Iya dik habis sholat umik buatkan.

Selesai sholat aku langsung menuju coolkas, semua bahan aku keluarkan. “Ayo dik umik dibantu ya?, Pinta ku”. “Iya mik aku bantu kata adik”. “Buat apa enaknya ya dik? Dora yogi pan cake ya? Bahannya sama dengan terang bulan, sambil kulihatkan tutorial kuenya”. “iya mik pokoknya enak”. Ayo ambilkan umik wadah buat tempat adonannya”. “Ini mik “. “ Ya makasih dik, ssemua adonan aku buat, agar adonan mengembang aku diamkan beberapa menit. Sambil menunggu adonan mengembang aku siapkan panci untuk memanggang. Adonan sudah mengembang siap untuk dipanggang. Adona sudah matang dengan bentuk seperti lepek, untuk topingnya seadanya di coolkas, ternyata tinggal milk coklat, misis, kejunya tidak ada. Semua kutaburkan misis dan terakhir kuberi milk coklat dan kusussun dua lapis”. “Ayo ini sudah jadi dik, sambil kutaruh diatas meja, Teng-teng kue siap untuk dimakan”. “Heem enak mik kuenya”. “Al hamdulillah enak ya dik?, kataku”.

“Assalamuálaikum”, “waálaikum salam jawabku”. Tiba- tiba buyanya datang dari kerja. “Kok tumben buyah datang sampai sore dalam hatiku”. “Masak apa sore ini”? kata buyah”. Belum masak buyah, ini aku barusan buat kue, ini mau masak sambil aku ngeluarkan sayur, ikan tongkol segar, tahu tempe. Kalau mau makan sekarang ini ada sayur tadi. Aku langsung kedapur memasak. Biar tidak lama memasaknya, aku goreng saja semua lauknya dan buat sambel biar cepat. Akhirnya semuanya sudah ku masak tinggal ngulek sambalnya, semua lauk yang ku goreng aku taruh diatas meja, dan suamiku menghampiri aku, ku tawari suamiku kue buatanku, “buyah ini kuenya enak “. Sambil dimakan kuenya aku tanya lagi, “enak kuenya buyah? “ya enak jawabnya”. Tapi kok tidak habis buyah di kasihkan aku lagi. Ya aku habiskan kuenya. Dan aku ke dapur lagi mau ngulek sambal tiba-tiba buyah suamiku muntah- muntah, sambil berkata”tolong di pijat leherku”. Kenapa buyah kok muntah, buya belum makan ya? Atau habis makan apa? Tanyaku”. “Diam! Pijit terus pintanya”. Akhirnya aku diam sambil kupijit lehernya, sampai suamiku merasa enakan”. Kalau begitu jangan makan sambal buyah. Akhirnya suamiku mengambil air wudu’untuk sholat maghrib. Aku juga mau siap-siap wudhu’masih membereskan Lombok yang tidak jadi ku ulek. Aku masuk kamar ternyata suamiku menggigil dan berkeringat dingin aku panik sekali kenapa buyah? “Tolong ambilkan air hangat, sambil aku mengusap keringatnya sebesar jagung, basah semua badannya samba ku teriak, “diiik ayo ambilkan air digalon masukkan botol!”. “Ini mik airnya ”kata anak ku. Air hangat dibotol kutaruh diatas perutnya suamiku. “disni ta buyah? Di perut? “. Tanyaku, “ Di dada jawabnya”. Sambil mengucap ”Allah-… Alllah…. Allah, terus pingsan. Aku mennjerit panik memanggil tetangga, kanan, kiri, tapi sepi, mungkin semua pada sholat maghrib, telpon kakakku, diangkat ponakan, “Haloo mbak tolong kenapa om adi iki pingsan tolong ayah suruh ke rumah. Sambil menunggu kakakak ku, aku juga telepon temanku yang perawat, juga tetanggaku agak jau, tapi tidak diangkat Colling ku. akhirnya tetangga sebelah kananku kerumah, melihat kondisi suamiku, dan di beri minyak kayu putih. Aku lari minta tolong ke tetangga kiriku yang juga perawat, saya ketuk pintunya keluarlah istrinya ”ada apa bu,?” . “Tolong bu buyahnya kok pingsan mungkin bapak bisa periksa”. Kataku. “Bapak lagi makan bu”, kata istrinya. “Kalau nanti sudah selesai bu minta tolong”, kataku. Aku lari pulang, beberapa menit kemudian kakak ku datang langsung dibawah ke klinik terdekat, sambil ku kelimah telinganya, Laailaha illallah Muhammadur Rosulullah,………, disepanjang jalan. Dipertengangahan keponakanku putri menguatkan suami ku, “ayo om yang kuat adik masih kecil yang kuat ya Om”. Hatiku semakin tak karuan, kubisikkan ditelinga semakin cepat, Allah, Allah, Allah……beliau menirukannya dan nafas panjang, “Mbak Putri…….. gak papa ta om adi….” teriakku. Kurang beberapa menit sampai di klinik, dalam hatiku bercampur aduk, semoga ini hanya pingsan saja dan bisa tertolong juaga takut akan corona, semoga saja tidak corona ya Allah. Mobil berhenti tepat dihalaman IGD aku langsung lari ke dalam, “Dok tolong suami saya pingsan, berkeringat dingin, tolong dok”. Segerah dokter ambil peeralatan dan masuk dalam mobil kakak ku, dan di periksalah, gimana dok? . “suami ibu sudah meniggal”. Kata bu Dokter. Aku hanya melongo, bengong, tak percaya apa yang dikatakan bu dokter. “Masuk ke IGD ya bu saya periksa lebih lanjut”. “Iya dok”, sambil mengharap semoga hanya pingsan. “Bapak memang sudah tidak ada bu”. Aku masih tak percaya, sambil tetap berdiri menatap menerawang, mimpikah kah aku? antara ada dan tiada seperti judul karya cerisku. Aku didudukkan di kursi keponakan ku. “Ikhlas kan om adi tante”. Seketika itu aku menjerit, seperti petir yang menyambar nyambar “Mbak Putri……..betulkah mbak om adi sudak gak ada…..?”. Iya te yang sabar dan ikhlas ya. “Ya Alllah betulkah ini ya Allah.

Innalillahi Wainna ilaihi Roojiuun semua dariNya dan Kembali kepadaNya. Semua kupasrahkan pada sang Illahi Robby, kalau memang ini sudah kehendakNya aku ikhlas ya Alllah. Aku menenagkan diriku sendiri, Akhirnya Aku ambil hand phon memberitahukan kabar duka ini kesaudara suamiku, dan saudara ku bahwa suamiku sudah meninggalkan dunia yang fana ini. Kejadian setahun yang lalu kualami pada tanggal 8 Muharrom 1442 H, tepatnya 27 Agustus 2020 Kamis manis. Paginya aku masih webinar Ceris dan Judul Karyaku Antara Ada Dan Tiada. Saya harus sabar dan ikhlas seperti yang aku tulis dalam Ceris ( Cerita Islami) aku harus sabar dan kuat. Setiap waktu aku selalu mendoákan mu semoga Buyah tenang disisiMu ya Alllah dan masuk dalam SurgaMu ya Alllah. Aamiin Ya Robbal ‘Aalamiiin”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

baru kuedit lagi

01 Sep
Balas

baru kuedit lagi

01 Sep
Balas



search

New Post