Al karimah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Rasa ini membunuhku

Rasa ini membunuhku

Part 6

Jam 04.30 pagi aku berangkat menuju kota perantauan. Brrrrr.... hawa dingin 17°c menemani perjalananku pagi ini.

Begitu sampai Jogja cuaca sudah mulai hangat, langsung menuju ke pabrik dan bergelung dengan pekerjaan.

Hampir maghrib sampai di tempat kost, setelah membersihkan diri dan sholat aku iseng membuka hp. sepi!

Tak ada kabar satupun dari Adam, ku tekan tombol panggil, ternyata masih diluar jangkauan. Ah kemana saja kau Adam?. Apakah disana baik-baik saja? ada perasaan khawatir memikirkan keadannya.

Aku bergegas keluar untuk memcari makan, pilihanku jatuh pada warung bakso dadu di pertigaan dekat AAU Adisucipto. Rasanya enak, dan harganya bersahabat. Jogja memang terkenal sebagai gudangnya kuliner dan jaajanan tradisional. Harganya pun sangat miring, sesuai dengan kantong anak perantauan seperti aku. Sedang lahap-lahapnya makan bakso tiba-tiba ada yang duduk di depanku.

"Mas Wawan?, darimana? mau ngebaso juga disini?". Mas wawan adalah tetanggaku disini, hanya selang beberapa rumah saja dari tempat kostku. Sudah beberapa kali aku melihatnya dan ngobrol bareng.

"Iya, barusan ada rapat pemuda dirumah pak RT, mau makan dirumah bosen, akhirnya kesini. Eh malah ketemu kamu Aina."

"Oh iya besok malam minggu jangan pulang ya, ikut rapat pemuda. Agenda pembahasan kegiatan 17 agustus di kampung ini." Lanjutnya.

"Ga tau mas, aku bisa apa ga. Malu ga ada temennya."

"Besok aku yang jemput sama mbak Lathifah, sekalian aku pamitan sama pakdhe Dar."

Pakdhe Dar adalah pemilik tempat kost.

Tak terasa sambil ngobrol bakso kami pun tandas tak bersisa. Mas Wawan berdiri terlebih dahulu, ketika aku mau bayar tanganku ditampiknya. "Pake ini aja, sekali-kalli aku bayarin." katanya.

"Ga usah mas, ini aku ada koq. Ini mbak!"

sambil menjulurkan tanganku pada kasir.

"Udah dibayarin sama mas nya mbak!" Kata mbak kasir.

"Makasih banyak ya mas,nanti kapan-kapan gantian aku yang traktir kalo abis gajian hehe."

Jogja memang kota penuh kenyamanan. Disini aku tidak merasa terasingkan. Mereka menerimaku dengan hangat dan bersahabat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, kenangan ngebakso gratis, asyik. Sukses selalu dan barakallahu fiiik

08 Dec
Balas

Hihihi dmana-mana yang gratis itu selalu terkenang bun

18 Dec



search

New Post