"Ini pipi kenapa tembem ya?"

Aku meraba pipi kanan dan kiriku. Hiks. Sepertinya berat badanku naik lagi. Bu Suharneng langsung menyahut.

"Alus, yang tembem bukan pipimu doang Dek. Nih kita semua pipinya pada tembem semua"

Bu Suharneng mendekatiku yang sedang menghadap cermin untuk mematut diri. Kami berdua saling meraba pipi masing2. Sepertinya ada yang salah dengan bentuk wajah kami. Hiks.

Iis dan Bu Rina pun begitu. Langsung berdiri mendekati kami berdua. Kami berempat saling berhimpitan agar wajah kami terpantul melalui kaca cermin ukuran 50 x 50 cm tsb.

"Ada quisioner ndak ya dari pihak hotel?"

Bu Neng bertanya. Kami terdiam dan sama2 menatap wajah bu guru cantik tsb.

"Untuk apa Kak?"

Tanyaku bingung.

"Iya, mau ngasih nilai tinggi nih. Kita lo disini baru 10 hari tapi ni pipi tembem nya kok parah ya?. Makanannya enak2 banget sih"

Hihihihi. Kami tertawa bersamaan.

"Iya, kita disini suruh belajar, makan dan tidur saja sih"

Bu Rini mengeluarkan suaranya. Aku tersenyum memandang wajah ibu hamil ini. Ibu yang keibuan dengan pakaian besar ini. Tidak seperti ku yang masih sering memakai pakaian sedikit seksi. Hiks.

"Ini kita PLPG atau liburan ya?"

Iis yang pendiam itu mengeluarkan suaranya. Kami pun menimpali dengan tertawa bersama.

Ah, sepertinya inilah beban berat bagi mak mak berdaster ini. Hal yang menyedihkan adalah saat jarum timbangan bergeser ke arah kanan. Hiks.

Tunggu dedek 2 hari lagi Bang.

Ba'da zuhur.

Masih di edisi PLPG

Kamis, 9 Nov 2017

Buku Harian Elly Musiman